Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Yayasan Cahaya Adiksi Indonesia yang berlokasi di Bukit Cimanggu City, Jalan Bukit Cimanggu Villa Blok R2 No.8 RT 2/9, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, merupakan salah satu tempat rehabilitasi narkoba di Kota Bogor.
Ternyata ditempat rehabilitasi ini, salah satu pegawainya yang berinisial IA (32) memiliki kisah inspiratif.
Dalam kesempatan ini, IA menceritakan kisahnya kepada wartawan TribunnewsBogor.com mengenai kehidupannya yang penuh lika-liku hingga kini menjadi salah satu bagian yang berpengaruh di Yayasan Cahaya Adiksi Indonesia.
Sambil duduk di ruang tamu, dengan mengenakan baju berwarna biru muda, IA mengaku bahwa dirinya merupakan mantan seorang pecandu narkoba jenis sabu-sabu.
"Saya pakai narkoba jenis sabu dari tahun 2009 sampai 2019 kemarin," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (9/6/2022).
Mulanya, kata IA, pada tahun 2009 dirinya terjerumus dalam pergaulan di kota asalnya yaitu di Padang, Sumatera Barat.
IA pun mengaku bahwa dirinya saat itu selain menjadi pemakai, juga sebagai pengedar narkoba jenis sabu.
Bahkan, IA pun sempat menjadi buronan polisi, hingga beberapa kali melarikan diri ke beberapa kota di Sumatera.
"Diincer polisi waktu itu saya sempet ke Aceh, bahkan orang tua saya di rumah juga sampai kesal," katanya.
Karena geram dengan kelakuan IA, orang tuanya pun sempat mengusirnya dari rumah.
Saat itu, IA pun dilemparkan sebuah koper yang berisikan baju dan uang tunai sebesar Rp 500 ribu untuk bekalnya keluar dari rumah.
"Saya diusir sama ibu saya, di depan saya, ibu saya langsung coret nama saya dari Kartu Keluarga (KK)," kenangnya.
Hingga akhirnya, IA pun harus bermalam di area pemakaman dekat kediamannya.
Bahkan, setelah mendengar banyaknya kabar, bahwa teman-temannya sudah tertangkap, IA pun memutuskan untuk berubah dan berfikir akan masa depannya.