'Saya Mohon Ampun' Tangis Pria yang Nikahi Domba Pecah Depan MUI, Syaiful Pilu Ingat Respon Istrinya

Penulis: khairunnisa
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Syaiful Arif, pemeran pria menikah dengan domba menangis meminta maaf, Kamis (9/6/2022)

"Kami sangat menyayangkan anggota DPRD Gresik yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat justru terlibat, maka ini harus ditindak tegas," kata Sahrudin, selaku koordinator aksi.

Aliansi warga cerdas menilai, kegiatan ritual pernikahan tersebut merupakan preseden buruk bagi warga Gresik dan mencoreng nama baik Gresik yang memiliki julukan Kota Santri.

Karena itu, aksi unjuk rasa ini juga menjadi pesan moral supaya anggota DPRD Gresik memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

"DPRD Gresik harus menindak tegas oknum anggota dewan yang terlibat pernikahan manusia dan kambing, karena menurut kami itu bukan sebatas untuk konten TikTok atau YouTube saja, tapi itu sudah masuk ritual yang menyimpang," ucap Sahrudin.

Baca juga: Terungkap Tujuan Pria Gresik Nikahi Domba, Anggota DPRD Buka Suara : Itu Konten Supaya Dapat Like

Respon MUI

Terkait aksi pria menikah dengan domba, Ketua MUI Kabupaten Gresik KH Mansoer Shodiq sempat mengurai respon.

Seperti diketahui, pernikahan tidak lazim itu digelar di Pesanggrahan Keramat Ki Ageng milik anggota DPRD Gresik, Nur Hudi Didin Arianto, Minggu (5/6/2022).

Atas aksi tersebut, MUI mengecam dengan tegas.

Prosesi pernikahan antara seorang pria dengan seekor domba (Tangkapan layar via Kompas)

"MUI Kabupaten Gresik jelas mengecam kegiatan seperti itu. Menggunakan norma-norma agama. Kami sudah utus MUI Kecamatan Benjeng untuk melakukan klarifikasi," kata KH Mansoer Shodiq dilansir dari Tribun Jatim.

Kendati pemilik konten dan video tersebut sudah meminta maaf, MUI tetap melayangkan imbauan.

Yakni agar khalayak tidak memakai jargon budaya atau agama jika hendak membuat konten.

"Himbauan kami, tatkala menggunakan jargon budaya atau ingin terkenal, agar tidak menyinggung soal agama, karena itu sangat sensitif sekali. Karena itu mencakup SARA (Suku Agama Ras dan Antargolongan)," terang KH Mansoer Shodiq.

Berita Terkini