Apalagi dengan melihat kebaikan Eril semasa hidup, hal itu menjadi penguat untuk keluarga.
Sehingga kepergian Eril jadi hal terindah bagi Atalia dan Ridwan Kamil.
Baca juga: Tubuh Gontai saat Takziah ke Rumah Ridwan Kamil, Tangis Nabila Pecah di Depan Peti Jenazah Eril
Baca juga: Ini 7 Aturan Bagi yang Ingin Hadiri Pemakaman Eril di Bandung, Gerbang Masuk Ditutup Pukul 10.00 WIB
Begini cerita lengkapnya :
"Bismillah.
.
Dear Ibu @ataliapr
Smile is the best make up
.
Kemarin malam Kami semua senang melihat ibu @ataliapr sumringah, banyak cerita dengan mata berbinar-binar (as a proud Mother).
Dari banyak yang disampaikan, saya ingin berbagi perkataan Beliau di sini, “Sesungguhnya hidup ini ibarat sedang berada di sebuah waiting room (ruang tunggu), menunggu giliran kembali ke hadirat Allah. Dan saat ini A’Eril duluan.”
Beliau melanjutkan, “Bisa saja waktu itu (saat di Bern) saya melarang A’Eril renang. Saya minta A’Eril diam di kamar dan saya selimuti nya, memastikan A’Eril aman. Tapi kan bukan begitu pola pikirnya.. dimanapun A’Eril berada kalau memang hari itu sudah waktunya.. tidak ada yang bisa menghalanginya.”
.
Melepas sosok yang dicintai bukanlah hal yang mudah, namun untaian doa yang terus mengalir diiringi kisah heroik tentang kebaikan A’Eril semasa hidup yang terus terukir menciptakan banyak hikmah. Semua itu menjadi penguat bagi keluarga, sehingga kepergian A’Eril pun menjadi HAL TERINDAH bagi keluarga.
.
Di sini lah kita semua belajar (khususnya saya) bahwa IMAN adalah sebaik-baik bekal hidup..
Terakhir bu Atalia menyampaikan ke saya, “Teh.. Sudah bukan waktunya lagi saya terus bertanya dan meratapi ‘mengapa ril?’ Tapi sekarang waktunya saya MEMANTASKAN DIRI sebagai seorang hamba Allah yang menentukan hidup dan mati nya kita.”
.
Sungguh pak @ridwankamil dan keluarga adalah orang-orang TERPILIH Allah untuk memberi kita banyak inspirasi.
.
Masya Allah.. tabarakallah..
.
Abaikan muka gembil saya
#inspiratif #takziah".(*)