"Kami menduga sangat kuat tidak mungkin Bharada E menembak sendiri. Karena kami menemukan, uji autopsi ulang sangat membantu. Ada perbedaan besaran lubang di tubuh jenazah, antara satu sisi dan sisi lain," ucap Ahmad Taufan Damanik.
"Kalau seandainya ini terbukti dalam autopsi ulang, itu akan membuktikan kalau (Brigadir J) tidak mungkin ditembak dengan satu senjata, berarti ada dua senjata," pungkas Ahmad Taufan Damanik.
Lebih lanjut, Ahmad Taufan Damanik pun menyebut timnya sempat melihat CCTV di dalam rumah tersebut, namun decodernya hilang.(*)