'Saya Bukan Penjahat' Pengakuan Hacker Bjorka ke Presiden Jokowi Usai Berulah Bocorkan Data Pejabat

Editor: Siti Fauziah Alpitasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hacker Bjorka bikin ulah lagi, kini bikin pengakuan ke Presiden Jokowi usai meretas dan membocorkan data sejumlah pejabat

“Perlu saya tegaskan adalah itu sudah melanggar hukum UU ITE. Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya,” katanya.

Baca juga: Menko Polhukam Sebut Hacker Bjorka Sudah Teridentifikasi, Polri : Tim Gabungan Masih Bekerja

Sebelumnya seperti diberitakan via KOMPAS.TV , peretas dengan identitas Bjorka melalui grup Telegram mengklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden Jokowi, termasuk surat dari BIN.

Klaim dari Bjorka tersebut kemudian diunggah oleh salah satu akun Twitter

"DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence", yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler (trending topic) di Twitter hingga Sabtu pagi.

Sebanyak 679.180 transaksi surat dan dokumen rahasia Presiden Republik Indonesia (RI) diduga bocor.

Bjorka, orang yang mengeklaim melakukan hal tersebut, menjual data-data itu di forum Breached. 

Dalam sebuah thread berjudul "Transactions of Letters and Documents to the President of Indonesia 679K" yang diunggah pada Jumat (9/9) pukul 20.21 WIB, Bjorka mengeklaim data yang ia bocorkan kali ini "berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden".

Tak hanya itu, dalam file sebesar 40 mb atau 189 mb belum dikompres, Bjorka juga menyebut ada pula "kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia".

Dalam unggahan di akun Twitter itu disebutkan bahwa surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk surat yang dikirimkan BIN dengan label rahasia telah bocor.

Peretas dengan identitas Bjorka juga sebelumnya kerap mengklaim telah meretas data-data terkait kependudukan Indonesia. 

Sumber : TribunMedan.com

Berita Terkini