“Mereka melengkapi diri dengan CCTV untuk memantau apabila ada petugas yang datang,” kata Zulpan saat itu.
Menurutnya, para bandar narkoba ini memasang CCTV di tempat-tempat yang agak tinggi.
Tepatnya di rumah-rumah maupun gubuk yang dijadikan lapal transaksi narkoba.
"Mereka pasang di tempat-tempat ketinggian. Ini kan ada gang-gangnya, di tempat mereka berjualan narkotika," ucap Zulpan.
Di Kampung Bahari, kata apotek rupanya jadi kode khusus yang sudah dikenal oleh para pemakai narkoba di sana.
Baca juga: Terungkap, Inilah Peran Irjen Teddy Minahasa Dalam Peredaran Gelap Narkoba Jenis Sabu
Apotek yang dimaksud merupakan gubuk di bantaran rel dekat Kampung Bahari yang dijadikan tempat menggunakan narkoba oleh orang-orang.
Bahkan di Kampung Boncos, lokasi peredaran narkoba yang sama seperti Kampung Bahari dan Kampung Ambon, gubuk-gubuk tersebut diswakan.
Gubuk itu disewakan Rp 10 ribu dan kerap disebut sebagai ‘hotel 10 ribu’.
Lapak itu diperuntukan bagi pemakai yang tidak memiliki uang untuk menyewa kos-kosan.
Lempari Polisi dengan Petasan
Polisi sempat ditembaki petasan saat melakukan penggerebekan sarang narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (9/3/2022).
Insiden ini terjadi saat polisi sedang menyisir rumah-rumah di Kampung Bahari yang disinyalir menjadi tempat persembunyian pengedar narkoba.
Ketika polisi hendak menggiring sejumlah orang yang sudah diamankan, tiba-tiba terdengar bunyi letusan dari salah satu gang di Kampung Bahari.
TribunJakarta.com melihat ada letusan petasan yang mengenai anggota Brimob yang ikut serta dalam penggerebekan.
Tembakan petasan memicu respons petugas yang langsung mengejar pihak yang melepaskan letusan itu.