Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Proses pencarian Adzra Nabila (20) mahasiswi IPB University yang terbawa arus di gorong-gorong Jalan Dadali, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, terus dilakukan.
Proses pencarian yang sudah dilakukan sejak, Selasa (11/10/2022), ini terus dimaksimalkan oleh Tim SAR gabungan untuk menemukan Adzra.
Kali ini, Sabtu (15/10/2022) proses pencarian Adzra Nabila mulai diperluas.
Bahkan, saat ini, tim SAR gabungan, sudah menggunakan drone untuk melakukan penyisiran lewat pantauan udara.
"Kita sudah menggunakan drone. Ada komunitas drone mengirim 3 tim. Mudah-mudahan ada titik terang. Karena situasi debet air yang sangat deras, kami tidak mungkin melakukan penyelaman karena beresiko," kata Danru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Maruli Sinambela saat dijumpao di lokasi Dadali, Sabtu.
Pencarian menggunakan drone ini, kata Maruli, untuk tetap mengoptimalkan pencarian hingga Adzra Nabila.
Baca juga: Hari Ketiga Pencarian Mahasiswi IPB Yang Hanyut di Bogor Masih Nihil, Tim SAR Akan Perluas Radius
"Jadi pencarian di titik awal kembali dengan melakukan penyisiran di titik awal. Ada dua titik yang dicurigai, kita buat pembongkaran secara manual, dibantu oleh eskavator," jelasnya.
Maruli membeberkan, saat ini proses pencarian sudah diperluas sampai ke pintu air Manggarai.
"Terus dari kita menggunakan perahu karet sampai ke Kedung Halang. Kemudian disambut lagi oleh teman-teman menggunakan cano sampai ke jembatan bambu Cibinong.
"Dari sana juga teman-teman juga menggunakan perahu sampai jembatan juanda. Lalu disambung sampai ke titik terjauh Manggarai," katanya.
Baca juga: Kunjungi Rumah Mahasiswi IPB yang Hanyut Terseret Arus, Ridwan Kamil : Saya Pernah Merasakannya
Maruli pun menegaskan, akan terus mengoptimalkan pencarian Adzra Nabila hingga diketemukan.
"Tapi cuaca hari ini cukup cerah, jadi pencarian Ara (sebutan Adzra) lebih maksimal atau dapat ditemukan di hari ini. Kita personel kurang lebih 200," ungkapnya.
Meski begitu, kata Maruli ada beberapa kendala dari proses pencarian ini.
"Kemarin cuaca yang sangat ekstrem, curah hujan sangat tinggi, dan debet air Ciliwung sangat deras, di Katulampa TMA 30 cm agak sedikit terkendala," tandasnya