Usai sidang, Bharada E sempat meneteskan air mata.
Tangisan itu terjadi setelah Bharada E membacakan surat permintaan maaf kepada keluarga Brigadir J.
Diakui Ronny Talapessy, surat tersebut ditulis tangan oleh Bharada E.
"Kemarin sudah disampaikan Bharada E permintaan maaf kepada keluarga Yosua, itu tulisan tangan sendiri di rutan Bareskrim," ujar Ronny Talapessy.
Pilu melihat tangisan Bharada E, Ronny Talapessy pun menyebut kliennya adalah sosok yang baik hati dan peduli sesama.
Karenanya saat kini dihadapkan pada kasus besar, kondisi mental Bharada E diuji.
"Bayangkan, anak muda umur 24 tahun, kemudian dihadapkan sama situasi begini kan sangat sulit. (Bharada E berasal dari) keluarga tidak mampu. Mencoba (tes) polisi empat kali. Dia ini rajin beribadah, jiwa sosialnya tinggi. Waktu gempa di Palu dia sampai turun sama pecinta alam untuk membantu korban di Palu," akui Ronny Talapessy.
Kini menyesal, Bharada E tak henti-hentinya beribadah kepada Tuhan.
"Dalam kasus ini, karena memang hati dia tidak sesuai, makanya dia harus sampaikan yang sesuai. Dia tulis (surat untuk keluarga Yosua) selesai dia ibadah hari minggu, ini tulus dari hatinya dia. Ini bentuk penyesalan," imbuh Ronny Talapessy.
Saking kepikirannya dengan kasus pembunuhan hingga agenda sidang yang akan dijalaninya, Bharada E sampai memimpikan almarhum Brigadir J.
Kliennya nelangsa, Ronny Talapessy meminta agar tak ada pihak yang merusak masa depan Bharada E.
Ronny Talapessy pun tampak gusar saat mendengar klaim terbaru Ferdy Sambo.
Yakni menyatakan bahwa ia, Ferdy Sambo tidak pernah memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.
Kliam tersebut seolah-olah dibuat Ferdy Sambo untuk menyalahkan semua kesalahan pada Bharada E.
"Dia (Bharada E) minta ampun sama keluarganya almarhum Yosua. Sampai dimimpiin loh (mimpi Brigadir J). Kasihan ini anak, menanggung beban terlalu berat. 24 tahun, punya masa depan, janganlah dirusak lah masa depannya seperti ini. Semua mau dilimpahkan kesalahannya kepada dia," pungkas Ronny Talapessy.
Baca juga: Senjata Saya di Mana Bang? Kata Brigadir Yosua Usai Ditodong Pisau Oleh Kuwat Maruf di Magelang