Soal penyebab kematian, ia pun menduga mereka bukan kelaparan tapi bisa jadi karena racun.
"Kemudian kalau dugaan saya bisa jadi racun, racun itu bisa masuk dari bermacam-macam, ini dugaan yang perlu kita lihat," tambahnya
Dirinya tak yakin jika para korban itu meninggal karena kelaparan.
"Kalau kelaparan itu nggak mungkin, kelaparan kemudian meninggal sama-sama semua, itu nihil deh. Kalau saya melihatnya tidak seperti itu," tandasnya.
Kemudian ia juga mengurai soal pemeriksaan toksikologi dan hispatologi yang akan dilakukan kepada keempat mayat tersebut.
Baca juga: Menguak Jejak Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres, Kapur Barus dan Lilin Merah Jadi Petunjuk
"Toksikologi forensik itu biasanya ahlinya dari apotek, biasanya dilihat maksudnya racun-racun yang mematikan itu apa saja, dan masuknya lewat mana. Saya sih enggak ngerti, karena golden standarnya itu dari olah TKP," kata dia.
Olah TKP ini, kata dia, sangat menentukan sekali karena mayat sudah busuk itu biasanya kalau diautopsi sebab matinya sulit ditentukan karena kondisinya sudah membusuk lanjut.
"Kalau hispatologi itu biasanya diambil jaringan kemudian dibawa ke lab patologi anatomi, kemudian diperiksa. Tapi kalau mayat udah membusuk lanjut, sebab kematian itu sulit ditentukan karena kondisi mayatnya membusuk lanjut," kata dia.
"Yang ingin dicari biasanya apakan ada infeksi kronis, misalnya kurang gizi, itu bisa infeksi, untuk melihat sel-selnya, kemudian jaringan-jaringannya apakah ada perlemakan hati atau gangguan lambung. Tapi kalau mayatnya membusuk lanjut sulit dilakukan," tutup dia.
Dilaparkan
Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala membeberkan dua teori terkait kasus satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat.
Sementara, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian satu keluarga.
Namun polisi menemukan petunjuk baru setelah mendatangi kembali lokasi penemuan mayat di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat.
Adrianus Meliala bmembeberkan teori yang pertama yakni korban bisa saja meninggal bukan karena kelaparan tapi sengaja dilaparkan oleh seseorang.
Ada kemungkinan satu atau dua orang dari korban yang sengaja ditutup aksesnya untuk makan.
Baca juga: Sebut Satu Keluarga Tewas di Kalideres Menganut Paham Apokaliptik, Sengaja Melaparkan Diri