Temuan Mayat Satu Keluarga

Peran Penting Dian dalam Kematian Satu Keluarga Kalideres, Loloskan Ritual Budyanto?

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dian Febbyan (41) diduga memiliki peran penting dalam kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat.

dalam buku serta hubungannya dengan temuan jejak benda-benda di TKP," pungkas Hengki.

Dugaan sementara, Budyanto Gunawan mengajak tiga korban untuk ikut menjalani ritual demi lepas dari masalah atau mendapat hidup lebih baik.

"Hal ini mengakibatkan adanya suatu belief (kepercayaan) dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah dalam keluarga dilakukan melalui ritual tertentu," kata Hengki Haryadi, Selasa (29/11/2022).

Dian Febbyan (41) diduga memiliki peran penting dalam kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat. (Youtube channel kompas.com)

Hengki Haryadi menerangkan penyidik sama sekali tidak menemukan jejak pihak luar di rumah Kalideres.

Fakta sebaliknya ditemukan, justru semua akses masuk terkunci dari dalam. Sama seperti kamar tempat ditemukannya jasad Dian dan Margaretha.

Hengki mengatakan, jasad Dian saat ditemukan berada di dalam kamar, tepatnya di samping jenazah ibunya, Reni yang diduga lebih dahulu meninggal dunia.

"Jenazah ibunya yang sudah terjadi mumifikasi, namun terlihat terawat. Alas tidurnya rapih, kasurnya rapi. Ada kain di bawah jenazah ibunya," kata Hengki.

"Dan jenazah Dian ada di sebelahnya sambil memeluk guling. Dan kamar dikunci dari dalam," tambahnya.

Sehingga dapat disimpulkan, tidak ada satu pun pihak dari luar yang masuk ke rumah tersebut.

Sementara itu, Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri menduga bahwa keluarga Kalideres memang ingin meninggal dalam damai.

Baca juga: Diduga Meninggal karena Ritual, Gelagat Tak Biasa Satu Keluarga di Kalideres Sebelum Tewas Terkuak

Keinginan itu pun dianggap direalisasikan dengan terencana.

"Indikasinya sebagaimana pemberitaan media massa, seperti kondisi dalam rumah yang rapi (sampah tidak berserakan di sembarang tempat), permintaan agar PLN memutus aliran listrik, dan posisi jenazah yang tertata (tidak bergelimpangan secara acak)," kata Reza Indragiri.

"Rencana keluarga yang akan mengkremasi jenazah juga menambah dasar bagi spekulasi bunuh diri," imbuh Reza.

Di sisi lain, ia menjelaskan praktik kremasi merupakan sebuah jalan menuju ke 'kehidupan lain'.

Sehingga, ketika korban merasa sudah tidak dapat melakukan dharma di dunia maka ada justifikasi moral untuk melakukan bunuh diri demi menuju ke 'kehidupan lain'.

Halaman
123

Berita Terkini