Terungkap Kondisi Kejiwaan Dhio Pembunuh Keluarganya dengan Sianida, Jelaskan Kronologi dengan Jelas

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi akhirnya mengungkap kondisi kejiwaan Dhio Daffa alias DDS (22), pelaku pembunuhan ayah, ibu dan kakak di Magelang.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Polisi akhirnya mengungkap kondisi kejiwaan Dhio Daffa alias DDS (22), pelaku pembunuhan ayah, ibu dan kakak di Magelang.

Meski belum dilakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Dhio Daffa, namun polisi sudah membuat kesimpulan soal kondisi tersangka.

Dhio Daffa menjadi tersangka setelah dirinya tega membunuh tiga anggota keluarganya dengan racun sianida.

Tak tanggung, ia memasukkan dua sendok sianida ke masing-masing minuman korban.

Padahal menurut ahli forensik, 2 ml sianida saja sudah bisa membunuh korban.

Tak heran jika saat dilakukan autopsi, otak hingga lambung para korban dalam kondisi seperti terbakar.

Dalam pemeriksaannya sebagai tersangka, Dhio Daffa secara blak-blakan mengungkap siasat kejinya.

Bahkan Dhio Daffa juga menjelaskan secara detail dan rinci kronologi pembunuhan yang ia lakukan terhadap keluarganya.

Hal itu cukup bisa menggambarkan kondisi kesehatan kejiwaan dari Dhio Daffa.

Menurut Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, kondisi kesehatan kejiwaan Dhio Daffa dalam kondisi baik.

Meskipun, pihak kepolisian memang belum melakukan pemeriksaan kesehatan kejiwaab terhadap Dhio Daffa.

Menurut Mochammad Sajarod Zakun, pada saat pemeriksaan Dhio Daffa dapat menjelaskan secara jelas, gamblang, dan detail terkait aksi pembunuhan.

Baca juga: Hasil Autopsi Sekeluarga yang Tewas karena Racun Mengejutkan, Dhio Taruh 2 Sendok Sianida ke Minuman

Bahkan terkait kronologi, kata dia, Dhio Daffa dapat menjelaskan secara gamblang.

"Tersangka masih memiliki ketahanan jiwa yang cukup. Karena setiap kali kita lakukan pemeriksaan baik wawancara maupun interogasi semua dijelaskan dengan gamblang dan jelas," kata Mochammad Sajarod Zakun, dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJogja.com, Jumat (2/12/2022).

"Yang bersangkutan menjelaskan secara detail kronologi-kronologi, juga jawaban yang disampaikan kepada penyidik," tambah dia.

Dengan begitu, kata dia, sementara untuk pemeriksaan kejiwaan kepada tersangka belum dilakukan.

Namun, pihaknya tetap mengkoordinasikan lebih lanjut untuk opsi tersebut.

“Yang bersangkutan secara kasat mata memiliki ketahanan jiwa yg sangat bagus," bebernya.

Dhio, pemuda 22 tahun tega meracuni ayah, ibu, dan kakaknya hingga tewas di rumah mereka di Magelang, Jawa Tengah pada Senin (28/11/2022) (kolase Instagram)

Habisi keluarga pakai racun sianida

Bukan racun arsenik, Dhio Daffa nyatanya membunuh keluarganya dengan menggunakan racun sianida.

Tak tanggung-tanggung, berdasarkan pengakuannya, Dhio Daffa memasukkan dua sendok sianida ke masing-masing minuman korban.

Hal itu dijelaskan oleh Kepala Biddokkes Polda Jawa Tengah, Kombes Summy Hastry Purwanti, dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik.

Baca juga: Racun Mematikan Bunuh Satu Keluarga di Magelang, si Bungsu Ternyata Masih Minta Jajan ke Korban

"Jelas penyebab kematian akibat masuknya racun. Kemarin pemeriksaan laboratorium sudah keluar dan hasilnya positif sianida. Hanya sianida saja," jelasnya dilansir dari YouTube Kompas TV, Jumat (30/11/2022).

Ia mengatakan kandugan sianida yang ditemukan berada di organ lambung, sampel darah, dan urine ketiga korban.

Pada bagian bibir dalam, tenggorokan hingga lambung dan usus korban juga ditemukan ciri-ciri adanya zat beracun dan berwarna kemerahan.

Kombes Summy Hastry Purwanti menjelaskan dua sendok sianida yang diberikan kepada korban, kandungan itu cukup besar dan sangat mematikan.

“Sekitar dua sendok itu cukup besar. Jadi kalau di ilmu Toksikologi, dua miligram sianida itu sudah sangat mematikan," jelasnya.

Terinspirasi Kasus Munir dan Mirna

Tersangka Dhio Daffa mengaku melancarkan aksinya karena terinspirasi dari kasus Munir hingga kasus Mirna.

"Ternyata, yang bersangkutan menjelaskan belajar dari kasus-kasus yang pernah terjadi. Di mana kasus yang pernah terjadi itu kasus yang menggunakan zat kimia, antara lain kasus Munir yang waktu itu meninggal karena zat kimia arsenik. Yang kedua, kasus yang terjadi di Jogja beberapa waktu lalu yang mana ada sate yang diolesi zat kimia berupa sianida ,dan juga kasus Mirna yang mengunakan sianida dicampurkan ke dalam kopi," kata Mochammad Sajarod Zakun, dilansir dari Tibun Jogja, Jumat (2/12/2022).

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Magelang Beli Racun Secara Online, Percobaan Pertama Gagal

Dari hasil pemeriksaan tersebut, polisi juga menemukan fakta baru yakni perencanaan menghabisi nyawa keluarganya sendiri sudah dilakukan tersangka sejak lama.

Pelaku diketahui telah melakukan percobaan pembunuhan pertama yang dilakukan dengan mencampurkan zat kimia arsenik ke dalam minuman es dawet, pada Rabu (23/11/2022). 

Lalu, mencoba kembali pada percobaan kedua hingga nyawa korban tidak terselamatkan, pada Senin (28/11/2022).

"Dia merencanakan itu sudah sejak lama, sejak tanggal 15 November yang lalu. Terkait percobaan pembunuhan yang pertama, karena tidak berhasil maka merencanakan kembali dan membeli zat kimia lain yang memiliki efek  mematikan," ujarnya.(*)

Berita Terkini