TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hasil otopsi membongkar misteri satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
Selama sebulan, kematian 4 orang di sebuah rumah yang merupakan satu keluarga itu sempat menjadi teka-teki.
Identitas satu keluarga yang ditemukan tewas itu adalah Rudyanto Gunawan (71), sang istri Reni Margaretha (68), sang anak Dian (40), dan adiknya Budiyanto (70).
Satu keluarga itu ditemukan tak bernyawa di rumahnya yang berlokasi di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat.
Setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan hingga otopsi terkait tewasnya satu keluarga di kalideres, teka-teki itu pun akhitnya terungkap.
Baca juga: Surat Al Quran yang Dipakai Keluarga Kalideres untuk Ritual, Sosiologi Forensik: Memperlancar Jodoh
Hasil otopsi yang dilakukan tim dokter forensik mengungkap fakta sebenarnya dibalik tewasnya empat warga tersebut.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Indonesia, dr Ade Firmansyah menerangkan, pihaknya telah memeriksa korban selama 500 jam.
Ia menerangkan, tim dokter forensik akhirnya menemukan beberapa fakta soal kondisi tubuh satu keluarga yang tewas tersebut.
dr Ade Firmansyah menerangkan, fakta pertama yakni soal ditemukannya pendarahan di tubuh Rudyanto yang merupakan sosok tertua di keluarga tersebut.
Menurutnya, didapatkan hasil bahwa Rudyanto mengidap infeksi saluran pencernaan sebelum meninggal dunia.
"Pada bapak Rudyanto, masih bisa kita temukan pendarahan di saluran cerna dan adanya bukti-bukti diduga sebagai infeksi saluran cerna," kata dr Ade Firmansyah.
Kemudian, fakta kedua yakni soal hasil autopsi Renny Margaretha atau Margaretha yang ditemukannya kerusakan pada jaringan payudaranya.
"Pada ibu Renny, ditemukan tamoxifen, kita cari efek dari tamoxifen yang dapat mengakibatkan pengentalan darah, namun kita tidak temukan efek serius tersebut seperti di jantung dan usus. Tamoxifen ini adalah pengobatan untuk mengobati kanker payudara atau pencegahan sakit payudara. Kita temukan kelainan susunan jaringan payudara yang mengarah pada keganasan," ungkap dr Ade.
Kemudian, pada fakta ketiga terkait hasil autopsi Budyanto dan Dian.
Kedua korban diduga kuat meninggal dunia setelah Rudyanto dan Margaretha.