TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Akhirnya terungkap sosok jenderal bintang dua yang menjemput Ferdy Sambo untuk ditempatkan di Mako Brimob.
Sosok jenderal bintang dua ini diungkit oleh Ferdy Sambo saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (14/12/2022).
Saat itu Bharada E memberikan kesaksian untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Saat memberikan tanggapan atas kesaksian Bharada E, Ferdy Sambo pun mengungkit momen dirinya dijemput oleh jenderal bintang dua.
Bahkan menurut dia, dirinya dijemput oleh jenderal bintang dua itu akibat kebohongan Bharada E.
Tak hanya itu, Ferdy Sambo juga dipatsus (tempatkan khusus) akibat pernyataan dari Bharada E.
Hal itu, kata Ferdy Sambo akibat keterangan Bharada E di BAP pada tanggal 5 Agustus 2022.
"Saya sampaikan bahwa keterangan kebohongan tanggal 5 itulah yang kemudian saya dijemput oleh Bintang Dua, dibawa ke Mabes Polri dan kemudian saya dipadsuskan," kata Ferdy Sambo dengan suara bergetar dilansir dari Kompas TV, Rabu (14/12/2022).
Bahkan kata dia, setelah itu istrinya juga ikut dijadikan tersangka dan kini duduk sebagai terdakwa.
"Saya tidak pernah tahu keterangan-keterangan tanggal 6 tanggal 8. Tanggal 8 lah istri saya diancam akan ditersangkakan, dan pada kenyataannya ternyata juga ditersangkakan dan diterdakwakan. Ini perlu saya sampaikan," kata dia.
Lalu ia juga meminta kepada Bharada E untuk mempertanggung jawabkan kematian Brigadir J berdua dengannya.
Baca juga: Sangsi dengan Pengakuan Putri Candrawathi Diperkosa Brigadir J, Pakar: Tangisan Manipulatif
"Kemudian yang terakhir Yang Mulia, kalaulah saksi menyampaikan bahwa saya minta menghajar kemudian saksi melakukan atau menerjemahkan itu perintah penembakan dari saya, saya akan bertanggung jawab. Tapi kita berdua yang bertanggung jawab, Kuat, Ricky, istri saya jangan kau libatkan," kata dengan suara lantang.
"Saya akan bertanggung jawab terhadap apa yang saya lakukan, tapi saya akan bertanggung jawab terhadap apa yang tidak saya lakukan," tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Ferdy Sambo pun kembali menegaskan bahwa dirinya dijadikan tersangka akibat keterangan Bharada E.
"Yang mulia, saya dibawa bintang dua ke Mabes Polri karena keterangan kebohongan dia di tanggal 5. Tapi kemudian saya merubah dan mengakui semuanya itu di tanggal 8 dengan BAP yang ada," tandasnya.
Sebelumnya, pengacara Ferdy Sambo Arman Hanis mempertanyakan kepada Bharada E soal kebohongan yang ia sampaikan di tanggal 5 Agustus 2022.
Saat itu Bharada E mengakui bahwa ia terbohong dengan mengatakan bahwa Ferdy Sambo yang menembak semua.
Dalam BAP itu, disebutkan bahwa Ferdy Sambo adalah penembak tunggal tewasnya Brigadir J di rumah dinasnya yang berada di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Juli 2022.
Sosok Jenderal Bintang 2 yang Jemput Ferdy Sambo
Adapun sosok jenderal polisi bintang dua yang menjemput Ferdy Sambo untuk ditempatkan di Mako Brimob itu sebelumnya pernah diungkapkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sosok jenderal tersebut ialah Irjen Slamet Uliandi.
Pria yang akrab disapa Kapten Jack itu menjabat Kepala Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Kadiv TIK).
Penjemputan terhadap Ferdy Sambo dilakukan Ulin atas dasar keterangan Bharada E yang merubah keterangannya dalam BAP.
Disebutkan dalam BAP Bharada E, Ferdy Sambo terlibat dalam pembunuhan Brigadir J.
"Berangkat dari keterangan Saudara Richard, kami meminta salah satu anggota timsus pada saat itu Kadiv TIK untuk menjemput saudara FS," ujar Sigit di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022).
Baca juga: Kesaksian Ricky Rizal Tak Lihat Ferdy Sambo Menembak Brigadir J Terindikasi Jujur
Sigit menjelaskan, Ferdy Sambo awalnya masih tidak mau mengakui perbuatannya turut serta membunuh Brigadir J.
Ferdy Sambo disebut Sigit bersikukuh dengan keterangan awal, yakni terjadi baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J,
Sehingga mengakibatkan Brigadir J tewas. Karena masih tidak mau mengaku, Sambo pun dikurung di Markas Komando (Mako) Brigade Mobil (Brimob).
"Berdasarkan keterangan Saudara Richard, akhirnya timsus memutuskan untuk melakukan penempatan khusus di Mako Brimob Polri," kata Kapolri.
Di samping itu, Ahli hukum tatanegara, Refly Harun ternyata menyimpan sebuah dokumen putih yang dapat mengungkap identitas dari Irjen Slamet Uliandi.
Ternyata ia menyimpan sebuah dokumen yang berisi tentang penjelasan dari latar belakang Irjen Slamet Uliandi.
"Tapi yang menarik dari Slamet Uliandi ini, kalau kita lihat dokumen di sini, itu adalah Wakil Ketua Satgassus," ujar Refly Harun dikutip TribunJatim.com dari kanal YouTube-nya pada Sabtu, 27 Agustus 2022.
"Jadi berdasarkan Surat Perintah Nomor Sprin/1583/VII/HUK.6.6./2022 tertanggal dan mulai berlaku pada 1 Juli 2022 itu Irjen Slamet Uliandi ini adalah di sini Kepala Divisi TIK Polri adalah Wakasatgassus satu," sambungnya.
Kemudian Refly Harun menyebut bahwa yang menjadi Wakil Satgassus Dua yakni bernama Brigjen Pol Reza Arif Dewanto.
"Menarik ini ya, makanya satgassus jemput satgassus, tapi kita tidak tahu sejauh mana sepak terjang Slamet Uliandi," ucap Reflu Harun.
"Karena Satgassus kemudian dibubarkan karena dianggap sebagai satuan tugas dalam tanda kutip yang katanya mafia kejahatan, kata Ketua IPW," tuturnya menambahkan.
Semakin menarik saat Refly Harun menuturkan bahwa karena adanya kedekatan itu maka Kapolri memerintahkan Slamet Uliandi untuk menjemput Ferdy Sambo.
Refly Harun merasa tertarik untuk membahas serta mendalami profil yang dimiliki oleh Irjen Slamet Uliandi.
"Terlebih, Slamet Uliandi juga satu angkatan dengan Ferdy Sambo yaitu angkatan 1994, tetapi dia lebih senior dibandingkan, apa, usianya karena dia kelahiran kelahiran 1971 sementara Ferdy Sambo kelahiran Februari 1973," pungkas Refly Harun.
"Jadi wajar kalau yang diperintahkan adalah Slamet Uliandi ya mungkin rekan satu perjuangannya di Satgassus," tambahnya.
Bukan tanpa alasan jika, Jenderal Bintang Dua, yakni Inspektur Jenderal Slamet Uliandi itu punya julukan Kapten Jack.
Kepala Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Polri itu memperoleh julukan Kapten Jack karena postur tubuhnya yang di atas rata-rata orang Asia Tenggara yaitu tinggi dan besar.
Karena postur tubuhnya yang tinggi besar itulah Slamet Uliandi digelari sebagai Kapten Jack karena postur tubuhnya mirip orang Eropa.(*)