Peninggalan nenek moyang
Dilansir dari kompas.com, dosen Ilmu sejarah Universitas Airlangga (Unair) Purnawan Basundoro mengatakan bahwa tradisi ziarah kubur merupakan tradisi yang sudah berumur sangat tua.
Tradisi ziarah kubur dilakukan dengan mengadopsi keyakinan memberikan penghormatan terhadap leluhur atau nenek moyang.
Hingga lama kelamaan, ziarah kubur dianggap sebagai salah satu ibadah. Sehingga ketika memasuki Ramadhan, banyak yang melakukan tradisi itu.
Selain itu, ziarah kubur juga disering dianggap sebagai media bersilaturahmi antara orang yang masih hidup dengan orang-orang yang sudah meninggal.
Lantaran sudah menjadi warisan sejak zaman nenek moyang, ziarah kubur atau nyekar tidak boleh dilakukan sembarangan.
Sebab, ada tata cara dan adab ziarah kubur yang perlu diikuti.
Adab dan Tata Cara Ziarah Kubur Jelang Ramadhan
1. Berwudhu
2. Ucapkan Salam
Baca juga: Kapan Ramadhan 2023 Versi Pemerintah? Ini Bacaan Niat Puasa Satu Bulan Full dan Doa Buka Puasa
Ketika masuk di area pemakaman, sebaiknya ucapkanlah salam untuk semua ahli kubur dengan mengucapkan doa.
Salâmun ‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa innâ insyâ Allâhu bikum lâhiqûn.
Artinya: "Wahai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."
Kemudian, ketika sampai pada kuburan yang dituju, ucapkanlah salam kepada mayit (orang wafat) yang diziarahi dari arah mukanya.
3. Memanjatkan doa kepada Almarhum