Lalu dia berziarah setiap hari, maka Nabi berkata Allah melaknat mereka yang berziarah kubur untuk mempersedih diri,” kata Ustadz Abdul Somad.
3. Mengingat Kematian
Ustadz Abdul Somad mengatakan bulan Ramadhan harus disambut dengan kesucian hati salah satunya dengan mengingat kematian.
"Maka sebelum Ramadhan, berziarah supaya hati mengingat mati agar lebih khusyuk ibadah Ramadhannya, seakan-akan tengah menjalani Ramadhan yang terakhir," katanya.
4. Ziarah Kubur menerima kenyataan
Hal keempat adalah segera ke makam, duduk di samping kubur, berziarah di kubur, maka kita melihat langsung nyata bahwa orangtua atau orang yang meninggal itu mereka sudah pindah ke alam yang lain.
5. Ziarah kubur menyambung silaturahmi
Hal penting kelima, bahwa kita disuruh untuk menyambung silaturahim. Kadang tak sempat datang karena sibuk, tapi dengan ziarah kubur mau gak mau, suka gak suka, orang yang merantau akan kembali ada ikatan emosional mengingat orangtua atau orang yang sudah meninggal.
Mungkin anak cucu sudah tak berkenalan lagi, tapi begitu ziarah kubur bisa tahu silsilah keluarga sehingga bisa menyambung kembali tali silaturahim.
"Jadi pahamilah bahwa substansi makna dari ziarah kubur ini, menjalin silaturahim, merekatkan yang retak, menyambung yang patah, mendekatkan kembali yang jauh, dalam momen besar bernama ziarah kubur," kata Ustadz Abdul Somad.
(Tribunners/Yenni Budiarti)