Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIJERUK - Nama Camat Cijeruk, Kabupaten Bogor, Bangun Septa Siswa dijual untuk modus meminta sumbangan pada sebuah lembaga.

Modus tersebut tersebar melalui pesan WhatsApp.

Bangun Septa Siswa mengatakan, hal tersebut hanyalah modus yang menjual nama dirinya untuk penipuan guna meminta-minta.

"Yang pertama itu bukan nomor saya akan tetapi itu menggunakan foto saya, saya menghimbau kepada saudara dan teman-teman yang di WhatsApp menggunakan nomor tersebut untuk mengabaikan mengingat hal itu modusnya penipuan," ungkapnya kepada TribunnewsBogor.com, Minggu, (5/3/2023).

Iapun menegaskan yang mengirimkan pesan WhatsApp itu bukan dirinya, sebab nomor yang dirinya pakai sudah sejak lama, belum pernah ganti.

Bahkan, dirinya juga sudah mengimbau dan memberikan klarifikasi kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Cijeruk agar selalu berhati-hati apabila mendapatkan pesan dari nomor yang mengatas namakan dirinya.

"Saya juga sudah memberikan klarifikasi kepada rekan-rekan kepala desa serta pengurus pondok pesanren agar berhati-hati dan jika dihubungi bisa langsung komunikasi dengan saya," ujarnya.

Dalam kasus ini, dirinya tidak membuat laporan kepada pihak berwajib.

Hal itu dikarenakan ia telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian wilayah Cijeruk agar menindak lanjuti.

"Saya tidak akan buat laporan ke pihak kepolisian mengingat proses nya panjang, tapi saya sudah sampaikan secara informal juga kapolsek juga sudah mengetahui nanti mungkin tindak lanjutnya biar kapolsek yang bertindak," jelasnyanya.

Menurutnya, kejadian ini bukan kali pertamanya, bahkan bukan dirinya saja yang menjadi korban yang dijual namanya sebagai modus.

Beberapa rekannya, kata Bangun Septa Siswa seperti camat di wilayah Kabupaten Bogor lainnya juga turut menjadi korban penipuan yang mengatas namakan camat.

Baca juga: Waduh Ada Penipuan Mengatasnamakan Camat Cisarua Bogor, Modusnya Minta Uang Donasi Bantuan Pesantren

"Ini bukan saya saja yang mengalamin teman-teman camat juga mengalamin hal serupa, bahkan di grup-grup camat juga sudah tersebar meraka (camat) di hack juga, dalam pesan berantai tersebut diminta sesuatu, intinya modusnya penipuan," tutupnya.