Depo Pertamina Plumpang Terbakar

Keluarga Asal Kota Bogor jadi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Sang Adik Ungkap Kesedihan

Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto dari Suheri korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang asal Marghabakti, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Senin (6/3/2023).

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Keluarga  asal Kampung Margabhakti RT 002 RW 009, Kelurahan Kertasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, masih diselimuti kesedihan.

Keluarga ini diselemuti kesedihan pasca kejadian terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam lalu.

Bukan tanpa sebab, pasalnya Muhammad Suheri Irawan (Abi) satu anggota kelurga asal Marghabakti ini menjadi korban.

Suheri menjadi korban bersama empat anggota keluarganya yang tinggal tak jauh dari Depo Pertamina itu.

Dimana dalam kejadian itu juga, anaknya bernama Rafasya Zayid Attalah sudah dinyatakan meninggal dunia.

Sedangkan istrinya, atas nama Ria Putri Amelia (Umma), selamat dan mertua dari Suheri meninggal dunia.

Sedangkan satu lagi, keponakannya dalam kondisi yang kritis.

"Saat ini anggota keluarga dari sini (Marghabakti) lagi disana. Lagi ngecek lagi," kata adik kandung dari Suheri, Rahma kepada TribunnewsBogor.com di kediamannya, Senin (6/3/2023).

Rahma membeberkan, pihaknya sejauh ini masih menunggu kabar dari anggota keluarganya yang saat ini sedang di Jakarta.

"Kita masih nunggu juga. Tapi, katanya kalau ketemu nanti dikabarin dari RS nya," ungkap Rahma.

Namun, jauh sebelum itu, Rahma mengisahkan, pihaknya mengetahui kejadian ini langsung dari istri Suheri.

Saat itu, sang istri yang Rahma panggil Umma ini mengabari bahwa telah terjadi kebakaran hebat di daerah sekitaran rumah kakaknya tersebut.

"Dari istrinya. Pertama saya beres solat isya. Nah, lihat status dia (Umma) kan. Saya tanya kebakaran dimana. Saya tanya gini-gini. Si aa katanya sudah pergi," jelas Rahma.

Langsung saja, tambah Rahma, dirinya langsung menghubungi kakaknya.

Namun, saat itu, kakaknya tidak bisa dihubungi olehnya.

"Saat itu si aa di WA ceklis satu. Terus dihubungin juga gabisa," ungkapnya.

Rahma pun dan sekeluarganya di Marghabakti langsung menunggu kabar terbaru.

Diketahui, kakanya yang tidak bisa dihubungi itu lantaran hendak mengungsi ke tempat yang aman.

"Nah saat itu si aa katanya mau ngungsi pakai motor. Jadi pisah sama istrinya dulu. Si aa sama anaknya dan mertuanya sama keponakannya," tambah Rahma.

Kakanya yang mengungsi itu, lantaran sudah mencium aroma minyak dari Depo sebelum kebakaran.

"Katanya saat itu, si aa dan keluarganya memang sudah mencium bau. Tapi, mungkin si aa mah ke kanan ke arah ledakan, nah ponakannya sama mertuanya ke kiri. Jadi pisah jalan," tambahnya.

Keluarganya langsung menonton dan memantengi semua media sosial untuk mengetahui kebakaran hebat tersebut.

Bahkan keeseokan harinya, keluarga dari Marghabakti langsung menuju ke wilayah rumah kakanya tersebut.

"Dari hari pertama pas dapet kabar. Siangnya (besok hari) langsung kesana semua. Memastikan," tambahnya.

Saat ini, keluarga masih menunggu kabar terbaru dari anggota keluarganya yang masih berada di Jakarta.

Tapi, diakui Rahma, keluarganya saat ini sudah mengihklaskan kondisi apapun yang diterima oleh kakanya.

"Intinya keluarga sudah ikhlas tapi ingin diketemukan dulu. Namanya takdir sudah gini jalannya," tandasnya.

Berita Terkini