Pelajar SMA Tewas Dibacok

Dikenal Tak Pernah Tawuran, Chat WA Terakhir Pelajar yang Tewas di Simpang Pomad Diungkap Teman

Penulis: Muamarrudin Irfani
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Rifai teman sekelas korban saat menghadiri pemakaman AS (16) korban pembacokan di Lampu Merah Pomad, Kota Bogor, Sabtu (11/3/2023)

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKARAJA - Meninggalnya AS (16) seorang pelajar asal SMK Bina Warga Kota Bogor meninggalkan duka yang mendalam bagi teman-temannya di sekolah.

Korban saat ini duduk di bangku kelas X (sepuluh) itu memiliki kepribadian yang sangat baik di mata teman-temannya.

Sahabat-sahabat korban pun turut mengiringi kepergian korban hingga ke peristirahatan terakhirnya yang tak jauh dari kediamannya di Kampun Cijujung Tengah, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

"Baik orangnya, kalau ada butuh pasti dia bantu," ujar teman sekelas korban, Muhammad Rifai, Sabtu (11/3/2023).

Berdasarkan pengakuan Muhammad Rifai, selama ia mengenal korban, ia korban tidak pernah terlibat dalam perkelahian antar sekolah.

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembacokan Pelajar Hingga Tewas di Simpang Pomad Bogor

"Engga pernah tawuran, orang baik-baik dia tuh," katanya.

Kepergian korban yang meregang nyawa secara tragis itu pun sangat tak disangka-sangka olehnya.

Pasalnya, sesaat sebelum kejadian korban sempat mengirim pesan di WhatsApp grup bahwa dirinya akan berangkan ke sekolah.

"Kaget saya soalnya pagi-pagi itu masi ngechat di grup mau berangkat sekolah katanya, otw skolah doang gitu WA nya pukul 06.30 WIB. Saya dapet kabar dari grup juga liat fotonya," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar tewas di Lampu Merah Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor pada Jumat (10/3/2023).

Pelajar tersebut ialah AS (16) yang meregang nyawa akibat terkena sabetan senjata tajam saat menyebrang jalan hendak pulang dari sekolah.

 

Berita Terkini