Ia mengatakan, pihaknya telah mengantongi dugaan penyebab sementara kecelakaan, yakni rem blong dan supir truk trailer yang mengantuk.
Diberitakan Kompas.id, Herdi juga menduga kelebihan muatan pada truk trailer menjadi salah satu pemicu tabrakan di Tol Semarang-Solo.
"Langkah kami berikutnya ialah berkoordinasi dengan Polda Jateng. Kami akan melaksanakan traffic accident analysis," ujar Herdi.
"Sehingga bisa didapati secara mendalam kenapa terjadi kecelakaan lalu lintas pada hari ini," tambahnya.
Selain itu, Herdi juga menyampaikan lokasi tabrakan termasuk daerah lelah atau fatigue area sehingga pengemudi harus selalu waspada saat melintas.
"Ini tempat yang serba tanggung untuk para pengemudi buat berhenti. Pikiran pengemudi akan ada rest area berikutnya yang lebih besar," jelas Herdi.
Jumlah korban kecelakan beruntun Tol Semarang-Solo
Dilansir dari Kompas.id, kecelakaan beruntun di Tol Semarang-Solo menyebabkan delapan orang meninggal dunia.
Rinciannya, 6 orang dilaporkan meninggal di lokasi kejadian dan 2 orang lainnya meninggal ketika menjalani perawatan di rumah sakit (RS).
Herdi menyampaikan bahwa salah satu korban meninggal adalah sopir truk trailer yang pertama kali menabrak Elf.
"Korban meninggal didominasi dari penumpang mobil Elf (minibus)," ucap Herdi.
Selain korban tewas, kecelakaan tersebut juga menyebabkan 10 orang mengalami luka ringan dan 3 orang mengalami luka berat.
Seluruh korban kemudian dilarikan ke RS Indriati Boyolali dan RSUD Pandan Arang untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Secara keseluruhan jumlah korban kecelakaan Tol Semarang-Solo mencapai 21 orang.
Sementara itu, kendaraan yang mengalami kerusakan terdiri dari 2 truk trailer pengangkut mobil, 1 truk tariler bermuatan besi, 1 truk tronton, 1 truk tangi, 1 Elf, dan 2 mobil boks.
(Kompas.com/Yefta Christopherus Asia Sanjaya)