Tengkawang itu sendiri adalah lemak atau minyak dari biji beberapa pohon meranti, terutama meranti merah yang juga dikenal dengan nama Bornean Illipe Nut.
Ada sekitar 16 jenis pohon meranti (Shorea) penghasil tengkawang, 13 jenis tergolong meranti merah yang sebagian besar merupakan jenis endemik di Kalimantan Barat, 3 jenis lainnya tergolong kayu Balau yang tersebar di Sumatera dan Semenanjung Malaysia selain juga di Kalimantan.
Karena sebagian besar sebarang tengkawang ada di Kalimantan barat, tepatlah bila tengkawang dijadikan maskot provinsi Kalimantan Barat.
Walaupun banyak jenis Shorea yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan Tengkawang, namun yang populer dan menjadi pilihan utama adalah jenis tengkawang tungkul atau Shorea stenoptera karena memiliki ukuran buah yang terbesar.
Untuk menghasilkan lemak/minyak tengkawang, selama ini yang dilakukan adalah biji dari buah meranti diekstrak melalui proses pengasapan secara tradisional (atau menggunakan peralatan yang cukup sederhana) untuk menghasilkan minyak tengkawang yang bentuknya seperti mentega.