Tampak remaja seperti memohon pada pria berhelm putih dengan mengatupkan kedua tangan, seperti sedang memohon.
Lalu ia juga terlihat menangis.
Setelah itu si remaja sempat mencoba meraih tangan pengendara helm putih, namun ditolak.
Tak berselang lama, remaja tersebut terkapar di sisi jalan dekat motornya.
Ia tampak seperti kejang-kejang.
"Mawa motor sangeunahna, (bawa motor seenaknya)," kata pengendara helm putih.
Ia kemudian menjenggut rambut si remaja yang sedang kejang.
"Hudang sia, (bangun kamu)," katanya.
Si pengendara dengan nada tinggi meminta warga memberikan air minum pada remaja yang kejang.
"Bere cai, bere cai (kasih air)," katanya dengan berlaga memerintah.
Seorang saksi bercerita bahwa kedua orang itu sempat terlibat cekcok.
"Ada orang tuh gak pakai hlm, pakai topi, berhenti depan BPJS, ada bapak-bapak nyamperin, di situ marah-marah, ngomong, 'mawa motor sing baleg (bawa motor yang bener)', sampai debat," katanya.
Kemudian, topi yang dipakai remaja itu diambil pengendara helm putih.
"Dikpret ke mukanya (korban)," katanya.
Saksi melihat langsung remaja tersebut sudah meminta maaf pada pengendara helm putih.