Idul Fitri 2023

Cerita Sopir Bus Bogor-Yogyakarta Habiskan Waktu 48 Jam Diperjalanan dan Selalu Utamakan Keselamatan

Penulis: Naufal Fauzy
Editor: Yudistira Wanne
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irwan, salah sopir bus antar provinsi yang angkut para pemudik dari Bogor sampai Jogjakarta.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pada momen libur lebaran, profesi sopir bus disibukan oleh peningkatan penumpang karena banyaknya warga yang mudik atau pulang kampung.

Ketika kebanyakan warga sudah libur dan bisa pulang kampung, sopir bus justru masih terus bekerja siang dan malam.

Seperti yang dialami oleh Irwan, salah satu sopir bus antar provinsi yang sudah bertahun-tahun menjadi sopir bus.

Pada momen Lebaran 2023 ini, Irwan mengangkut para pemudik dari wilayah Bogor yang membeli tiket PO Bus tempat Irwan bekerja dengan mendatangi agen-agen bus di Bogor.

"Saya ngambilin penumpang di agen-agen, seperti di Gunungputri, Cileungsi, muter dulu. Kalau pake agen bis gini kan ngambil penumpang di mana-mana," kata Irwan kepada TribunnewsBogor.com.

Dia mengaku biasa mengantar para penumpang dari Bogor ke Jogjakarta pulang pergi (PP).

Waktu tempuh yang harus dilalui Irwan untuk satu kali perjalanan sampai Jogjakarta adalah sekitar 10 jam jika arus lalu lintas normal.

Agar tak cepat lelah saat mengantar para pemudik, Irwan mengaku biasanya dia mempersiapkan diri semaksimal mungkin.

"Misalnya sebelum berangkat biar gak ngantuk, istirahat dan hemat-hemat dulu tenaganya, biar nanti sekalian (keluarkan tenaga). Kan harus siap-siap juga nanti kalau di sana macet," kata Irwan.

Meski begitu, Irwan mengaku dia akan memilih istirahat jika sudah merasa kelelahan saat perjalanan.

Selain itu, dalam perjalanan bus mudik yang dia kemudikan ini juga menyediakan waktu istirahat untuk kru dan para penumpang.

"Kalau udah cape berhenti, (mengemudi) saya semampunya aja. Kita istirahat itu mampir di rumah makan," kata Irwan.

Namun lain cerita ketika terjadi kemacetan saat di tengah perjalanan.

Irwan mengaku bahwa kemacetan terparah saat antar para pemudik pernah terjadi beberapa tahun lalu yang mana sampai terjebak macet selama dua hari.

"Kalau macet paling lama waktu dulu macet sampai dua hari itu di tol. Nyampe berapa kilo itu macetnya, pas mau keluar Tol Pejagan Brebes itu. Kalau macet kayak gitu wah capek, laper," terang Irwan.

Ketika dihadapkan arus lalu lintas yang macet seperti ini, sopir maupun para penumpang hanya bisa bersabar.

Namun karena kemudahan teknologi saat ini, kata Irwan, antar sopir atau kru PO Bus selalu berbagi informasi soal titik kemacetan agar bisa dilakukan persiapan atau diantisipasi.

Sementara itu, terkait waktu berkumpul dengan keluarga saat lebaran bagi seorang sopir bus, Irwan mengaku dirinya masih bisa merayakan lebaran dengan keluarga.

Namun Irwan baru bisa libur lebaran di akhir masa mudik atau H-1 lebaran.

"Kalau di tempat saya H-1 atau H-2 gak jalan bisnya, perusahaan berhenti gak nerima order biar krunya dapat lebaran di rumah. Lebaran H+4 balik lagi, untuk arus baliknya," kata Irwan.

Berita Terkini