Pengemis Kaya di Bogor

Pernah Diamankan Sebelumnya, Dinsos Sebut Wanita Gelandangan di Bogor Punya Tiga Motor dan Ternak

Penulis: Naufal Fauzy
Editor: Yudistira Wanne
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Rehabilatasi Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudin, Kamis (27/4/2023).

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Gelandangan wanita bernama Tini di kolong jembatan penyeberangan Panaragan, Kota Bogor yang kedapatan memiliki cek Rp 1,3 Miliar rupanya sebelumnya pernah diamankan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor.

Namun setelah dipulangkan ke keluarganya di wilayah Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, wanita ini kembali mangkal menjadi gelandangan di bawah jembatan Panaragan sehingga akhirnya kembali diamankan Dinsos.

"Itu udah dua kali kita evakuasi, dua kali kita anterin ke rumahnya, terus balik lagi. Soalnya warga Kabupaten Bogor itu, Rumpin," kata Kabid Rehabilatasi Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudin, Kamis (27/4/2023).

Saat pengamanan sebelumnya, kata dia, gelandangan Ibu Tini ini masih bisa diajak komunikasi secara normal.

Namun dalam pengamanan kali ini, yang bersangkut sulit diajak berkomunikasi diduga mengalami gangguan jiwa sehingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi.

Baca juga: Gelandangan di Bogor Miliki Cek Rp 1,3 Miliar, Asal Cek Masih Misteri, Ngakunya Warisan Soekarno

Pada saat evakuasi sebelumnya, Ibu Tini ini juga kedapatan memiliki uang tunai Jutaan Rupiah.

"(Sebelumnya) Pernah itu ditemukan uang tunai juga, tetapi untuk buku tabungan segala macem karena selalu menyimpan di pinggang sebelah kanannya itu dijait, jadi yang kedua itu kita tidak sampai melakukan pengecekan ke arah situ, kita hanya melakukan penghitungan uang. Terakhir itu sekitar Rp 8 Juta," kata Dody Wahyudin.

Pada saat pengamanan sebelumnya tersebut, Ibu Tini ini sempat memberikan informasi bahwa uang Rp 8 Juta tersebut merupakan tabungan pribadinya.

"Jadi informasinya uang itu dibelikan sepeda motor, dibelikan ternak kambing di kampungnya di Kabupaten Bogor," kata Dody Wahyudin.

Hasil assesment pada pengamanan sebelumnya ini, kata dia, gelandangan Ibu Tini di kolong jembatan Panaragan ini tidak termasuk kategori warga miskin.

Karena gelandangan ini punya tiga unit motor dan punya rumah.

"Kalau dilihat dari assesmemt yang kedua (sebelumnya), perekonomiannya cukup mapan. Karena untuk sepeda motor pun ada tiga, rumahnya juga baru beres dibangun, ada hewan ternak juga. Dan sebenarnya ibu ini boleh dikategorikan bukan yang tergolong fakir miskin, tetapi memang profesi dan emang kelihatannya ada pembiaran dari keluarga," kata Dody.

Untuk pengamanan kali ini, kata dia, apabila nanti setelah Ibu Tini ini selesai diobati di RS Marzuli Mahdi tetapi kembali menjadi gelandangan di kolong kembatan p
Panaragan, maka yang bersangkutan akan dikirim ke panti sosial di Sukabumi.

Berita Terkini