Anak Polisi Aniaya Mahasiswa

Sama-sama Menangis Pilu, Ibunda Ken Admiral Bereaksi Keras saat Ibunda Aditya Hasibuan Mohon Damai

Penulis: khairunnisa
Editor: khairunnisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibunda Ken Admiral (kanan) berurai air mata seraya bereaksi keras saat ibunda Aditya Hasibuan (kiri) minta damai. Ibunda Ken tak terima anaknya dianiaya hingga babak belur oleh Aditya Hasibuan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ibunda Ken Admiral, Elvi bereaksi keras saat orangtua dari penganiaya anaknya memohon damai.

Elvi pun membalas permintaan dari ibunda Aditya Hasibuan tersebut dengan pernyataan yang bijak.

Kendati tengah diselimuti emosi gara-gara anaknya dihajar hingga berlumuran darah, Elvi tetap bisa menanggapi permasalahan anaknya dengan tanggapan bijak.

Perbincangan antara Elvi dengan ibunda Aditya Hasibuan, Yety Kurniati itu berlangsung di kanal Youtube TV One News.

Dikutip TribunnewsBogor.com, istri dari AKBP Achiruddin Hasibuan itu akhirnya turut bersuara soal kasus penganiayaan yang dilakukan putranya.

Yety tampaknya sadar betul kasus penganiayaan Aditya terhadap Ken tengah jadi perbincangan satu Indonesia.

Karenanya, Yety tak keberatan diundang wawancara guna membela putranya.

Menceritakan kronologi versinya, Yety menyebut bahwa tidak pernah ada penganiayaan yang dilakukan anaknya terhadap Ken.

Yang ada menurut Yety adalah perkelahian alias duel antara Aditya dan Ken.

Baca juga: Terungkap Nama Wanita yang Jadi Pemicu Aditya Aniaya Ken Admiral, Keluarga Tersangka Beri Pembelaan

Lagipula diakui Yety, polemik antara Ken dan Aditya nyatanya telah selesai.

Sebab setelah berkelahi pada Desember 2022, Ken dan Aditya sudah saling mengirim chat perdamaian.

"Anak saya itu hanya menyebutkan doang, tidak ada senjata. Kalau untuk (kenapa AKBP Achiruddin Hasibuan tidak) melerai itu, karena kedua belah pihak ingin berduel, ya dilanjutkan saja sampai selesai. Kalau udah puas akhirnya mereka berdua didamaikan, diobati, dikasih makan sikit untuk menghilangkan rasa kesal. Kemudian ada chat, selesai," ujar Yety dilansir TribunnewsBogor.com, Kamis (27/4/2023).

"Itu bukan penganiayaan, tapi berduel antar dua pemuda," sambungnya.

Seorang anak perwira di wilayah Sumatera Utara tega menganiaya seorang mahasiswa di kediamannya sendiri di Medan, awalnya ia tak terima digeruduk malam-malam diminta ganti rugi, tetapi setelah didalami oleh polisi ternyata motifnya adalah asmara (Istimewa/Tangkapan layar)

Mendengar pembelaan dari Yety, Elvi menanggapinya segera.

Wanita paruh baya itu mengurai alasan logis kenapa anaknya tidak mungkin berduel dengan Aditya.

Menurut Elvi, tidak mungkin Ken Admiral berani mengajak berantem anak dari seorang perwira kepolisian yakni Aditya.

"Maaf ibu, untuk seorang anak umur 20 tahun, tidak akan berani berduel di rumah AKBP Achiruddin, rumah seorang polisi. Orang mana saja tidak akan berani datang ajak berantem anak Pak Achiruddin, karena bapaknya kan polisi," ungkap Elvi.

Ditegaskan Elvi, bukti video penganiayaan Aditya terhadap Ken telah jelas memperlihatkan kondisi sebenarnya.

Bahwa yang menjadi korban adalah Ken Admiral.

Dalam video memang terlihat Aditya secara membabi buta menghajar dan menendang kepala hingga membenturkan kepala Ken Admiral ke aspal depan rumahnya.

"Kalau dibilang itu bukan penganiayaan, coba lah bu secara manusia, rakyat Indonesia bisa lihat, apakah itu berduel, kalau berduel itu tidak ditonton abangnya, bapaknya. Dihantukan kepala anak saya ke lantai, berdarah kepalanya, dipijak anak saya," jelas Elvi.

Mohon Damai

Bak baru sadar perbuatan anaknya, Yety pun lantas mengurai permohonan ke Elvi.

Sembari menangis, Yety meminta maaf kepada keluarga Ken Admiral.

Menurut Yety, perkelahian antara Ken dan Aditya hanyalah hal biasa dalam pertemanan.

"Saya bermohon kepada keluarga Ken, pada intinya Ken sama Aditya berkawan, perselisihan pasti ada, tinggal bagaimana kita menyikapi sebagai orangtua," imbuh Yety.

Karenanya, Yety berharap kasus penganiayaan Aditya bisa diselesaikan secara damai saja tanpa jalur hukum.

Dengan suara serak, Yety pun memohon ampun kepada ibunda Ken.

"Harapan saya, mari bu, kita buka intu hati ibu, saya bermohon, sekiranya permasalahan ini kita kekeluargaan, itu mungkin yang lebih baik. Saya mohon kepada ibu. Saya harus menjumpai ibu, saya tidak tahu lagi mau berbuat apa, saya enggak bisa ngomong lagi," ujar Yety.

"Pada dasarnya orangtua tidak ada yang berkeinginan seperti ini. Tadi malam pun untuk berkejap mata pun tidak, melihat anak saya memakai baju warna kuning," sambungnya.

Baca juga: Gelagat AKBP Achiruddin Ditahan Bersama Anaknya Disorot, Sang Penganiaya Ken Admiral Masih Arogan

Menanggapi permohonan maaf dan damai dari ibunda Aditya, Elvi terisak.

Elvi lantas bereaksi keras soal penganiayaan yang dialami Ken.

Diakui Elvi, ia tidak akan bisa lupa saat melihat video anaknya, Ken dihajar habis-habisan oleh Aditya hingga tak berdaya.

"Ibu, ini saya berbicara sebagai orangtua. Kalau untuk memaafkan, kalau untuk dunia dan akhirat saya sudah maafkan. Tapi bu, kalau ibu bilang untuk berdamai, rasanya kek mana ya, enggak bisa terlupakan macamana Aditya hantukan kepala anak saya ke lantai, dia pijak kepala anak saya, Aditya tendang kepala anak saya, untung senjata laras panjang itu enggak keluar," pungkas Elvi.

Karenanya, Elvi mengaku tak bisa berdamai dengan keluarga Aditya.

Sebab Elvi berujar ingin memberikan pelajaran kepada Aditya agar tidak bersikap arogan dengan menghajar orang sembarangan.

"Sebagai ibu, saya bisa merasakan susahnya hati ibu, saya juga sama-sama orangtua. Tapi saya mohon, biarlah hukum ini berjalan normal. Supaya sedikit pembelajaran untuk Adit ke depan, jangan arogan seperti itu, mohon pengertiannya," akui Elvi.

Ibunda Ken Admiral (kanan) berurai air mata seraya bereaksi keras saat ibunda Aditya Hasibuan minta damai. Ibunda Ken tak terima anaknya dianiaya hingga babak belur oleh Aditya Hasibuan (Youtube channel Tv OneNews)

Awal Mula Kasus

Diwartakan sebelumnya, heboh kasus Aditya Hasibuan menganiaya mahasiswa bernama Ken Admiral.

Kasus perkelahian itu belakangan viral setelah video Aditya menghajar Ken hingga tak berdaya tersebar di linimasa.

Yang belakangan jadi perbincangan adalah dalam video tersebut, seorang Perwira Polda Sumatera Utara AKBP Achiruddin Hasibuan turut menyaksikan penganiayaan tersebut.

Usut punya usut, Aditya sang pelakon penganiayaan adalah anak dari AKBP Achiruddin.

Baca juga: Sederet Fakta soal Isu AKBP Achiruddin Punya Gudang Solar Oplosan, Kesaksian Warga Mengejutkan

Banyak disorot, kasus yang terjadi pada Desember 2022 itu akhirnya berujung pada penetapan Aditya sebagai tersangka kasus penganiayaan dan ditahan.

Sementara Kabag Bin Opsnal di Ditnarkoba Polda Sumut AKBP Achiruddin Hasibuan dicopot dari jabatannya karena melanggar kode etik pada Selasa (25/4/2023) malam.

AKBP Achiruddin Hasibuan terbukti melanggar kode etik Pasal 13 huruf M Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri.

Dalam aturan itu disebutkan bahwa setiap pejabat Polri di dalam etika berkepribadian dilarang melakukan tindakan kekerasan, berlaku kasar, dan tidak patut.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News

Berita Terkini