"Namanya juga ikhtiar ya neng ya," kata Dedi Mulyadi.
Kedua gadis itu pun kemudian berjalan ke arah kebun sambil berpegangan tangan dan membawa baterai.
Setelah beberapa lama, terlihat Dedi Mulyadi berjalan dari arah kedua gadis tersebut dan tampak kelelahan.
Ia langsung duduk di sebuah kursi sambil napasnya tersengal-sengal.
Tampaknya pencarian tersebut tidak membuahkan hasil.
"Ya kalau menurut saya sih kita enggak usah lagi berasumsi kelong atau jurig. Ini mah digeser tempatnya, mungkin, mungkin oleh orang," ungkap Dedi Mulyadi.
Sebab menurut dia, hilangnya Darel ini sudah cukup lama.
"Kan kalau gitu, maka waktunya sudah lewat," tambahnya.
Kemudian ia pun mengungkap soal lokasi hilangnya Darel tersebut.
Baca juga: Titik Terang Kasus Anak Hilang di Subang Dibongkar Wirang Birawa, Banyak Saksi Sempat Lihat Darel
"Kalau urusan merinding mah kan di setiap tempat gelap jarang disentuh orang pasti merinding. Karena di situ ada atmosfer yang belum pernah kita dapatkan, sehingga kita ini diwajibkan dikontemplasi pada udara-udara, oksigen yang bersih," urainya.
Dedi pun menganggap bahwa kondisi itu merupakan energi yang muncul dari dalam tubuhnya.
"Oksigen yang bersih itu biasanya memberikan dampak energi, bagi saya merinding itu energi," tandasnya.
Tak lama kemudian, terlihat Reva dan Elsa ikut menyusul kembali dari pencariannya.
Terlihat Reva digendong oleh seorang remaja laki-laki.
Rupanya ia terjatuh di kebun itu saat berusaha melakukan pencarian terhadap Darel.