Setelah menyalakan mesin, kenek kemudian turun menghampiri sopir.
"Kemudian menunggu di luar bersama sopir," kata Sajarod.
Menurut Sajarod, bus dalam kondisi parkir terdapat 37 penumpang serta bus direm tangan dan ban depannya diganjal.
"Posisi bis dalam keadaan sudah direm dan ban depan diganjal, sehingga kendaraan tidak berjalan," katanya.
Namun begitu kata AKBP M Sajarod Zakun, penumpang mendengar suara keras setelah kenek menyalakan mesin.
"Saksi di baris terdepan ketika kenek meninggalkan kemudi, sempat terdengar suara keras dari mesin sehingga kendaraan laju sendiri," katanya.
Masih dari keterangan saksi yang duduk di bagian depan bus, kata Sajarod, memang ada anak kecil di dalam bus.
Tepatnya, ada tiga orang anak kecil.
"Dari 37 penumpang ada 3 anak yang duduk bersama orangtuanya, dipangku," kata AKBP M Sajarod Zakun
Selain itu posisi tiga anak kecil itu duduk di bagian tengah barisan.
"Posisi mereka di tengah bagian tengah bis tersebut, buka di depan," katanya.
Saksi yang duduk di depan pun bersaksi sebelum bus meluncur masuk jurang, tidak ada anak kecil di bagian kemudi.
"Juga disampaikan sama saksi duduk di depan tidak ada anak-anak melepas rem tangan," katanya.
Baca juga: Kenangan Terakhir Linda Sebelum Ayah Tewas dalam Insiden Bus Masuk Jurang di Guci: Dia Selalu Ikut
Hasil penyelidikan sementara menurutnya, bus meluncur sejauh sekitar 100 meter dari parkiran dan terperosok ke sungai sedalam 5 meter dari badan jalan.
"Berawal bus terparkir di areal parkir Guci. Sudah diganjal, dan berhenti menggunakan rem tangan tidak bisa bergerak," kata Sajarod dikutip dari Kompas.com (7/5/2023).