Nilai yang didapat dari hasil psikotes tersebut adalah 50.
"Saya mendapat info kalau tidak bisa meneruskan ke sekolah umum karena dia setelah tes IQ mendapat nilai 50. Jadi sepertinya tidak memungkinkan meneruskan di sekolah umum," jelas Satria Bagus.
Ayah Firman, kata Satria, bercerita sebenarnya ia sudah diminta bertahan di sekolah biasa oleh gurunya.
Baca juga: Rela Jalan Kaki Jauh, Siswa SD Ini Terpaksa Sekolah di SLB karena Sering Dibully Teman: Buku Disobek
"Ayahnya Firman bercerita sebenarnya dulu itu firman dari sekolah itu bapak ibu gurunya sudah melarang Firman keluar, tapi Firmannya tetap ingin melanjutkan ke tempat sekolah yang sekarang, katanya lebih nyaman," kata Satri Bagus.
Jika dilihat dari hasil tes IQ, nilai 50 masuk dalam kategoru disabilitas intelektual ringan.
Disabilitas intelektual ringan memiliki skor IQ 50-70, Sedang 35-49, Parah 20-30, dan tingkat luar biasa skornya di bawah 20.
Sebelumnya netizen dibuat geram bukan kepalang dan kasihan pada Firman.
Betapa tidak, ayah dan Firman bercerita ia pindah ke SLB karena sering dibully teman sekolahnya.
"Ten SD kulo digangguni kaleh kancane kulo. (Di SD saya diganggu sama teman saya)" jawab siswa SD.
Sang ayah menerangkan, buku anaknya selalu dicorat-coret oleh siswa lain.
"Angger nulis disowek-sowek bukune. (Setiap menulis bukunya disobek-sobek)" kata ayahnya.
Satri Bagus lantas menanyakan soal sikap orang tua pada wali murid,
"Lha jenengan mboten wadul gurune?. (Lha bapak nggak melapor gurunya?)" kata Satria.
Sang ayah mengaku sudah melaporkan sikap anak SD si pem bully tadi.
Namun anak tersebut selalu mengulangi kelakuannya.
"Lha wadul, bocahe mbejijat. (Sudah melapor, tapi anaknya memang nakal)" kata ayah siswa SD.(*)