Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Penyakit Lumpy Skin Desease (LSD) yang menyerang sapi kini sudah ditemukan di sejumlah wilayah Kota Bogor jelang Idul Adha 2023.
Penyakit yang bergejala benjol-benjol pada paha, kulit, serta leher ini, masuk ke Kota Bogor terhitung 3 minggu yang lalu.
Kepala Bidang Peternakan sekaligus dokter hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, drh Anizar menyebutkan, saat ini terhitung 32 ekor sapi sudah terpapar.
"Kemudian masuk LSD ke Kota Bogor itu tiga minggu lalu. Jadi, sekarang sudah ada 32 kasus LSD yang terlaporkan," kata Anizar dijumpai di kandang peternak sapi Blender, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (14/6/2023).
Anizar menjelaskan, kasus itu dilaporkan di tiga wilayah kecamatan berbeda di Kota Bogor.
Mulai dari Kecamatan Tanah Sareal, Bogor Timur, serta Bogor Selatan.
Dari 32 kasus LSD yang ditemukan itu, 50 persennya sudah masuk ke tahap penyembuhan.
"Tapi, 50 persennya sudah masuk ke dalam tahap penyembuhan atau sembuh," jelas Anizar.
Meski begitu, penyakit LSD ini dipastikan tidak menular kepada manusia.
Penyakit ini juga tidak memengaruhi ke daging serta susu yang dihasilkan oleh sapi itu sendiri.
Masyarakat masih bisa mengonsumsi daging serta susu sapi dengan aman.
Namun, penyakit ini hanya berdampak kepada para peternak sapi itu sendiri terutama harga jual sapi.
"Lato lato ini memang tingkat kematiannya 10 persen. Tapi, kerugiannya adalah kerugian ekonomi. Karena bentol bentol itu menurunkan harga sapi. Meski dia tidak zonosis atau menular kepada manusia tapi menurunkan harga jual di peternak. Selain itu bisa merugi di produksi susunya juga," ujarnya.
Sementara itu, di sisi lain, DKPP Kota Bogor pun melakukan upaya agar LSD ini tidak masif menyebar di Kota Bogor.
DKPP Kota Bogor terus gencar melakukan vaksinasi LSD terhadap sapi-sapi yang belum terpapar.
"Ini merupakan upaya kita mencegah penyakit LSD atau biasa dikenal penyakit kulit berbenjol atau lato-lato," tambahnya.