Misteri Motif Pembunuhan Mahasiswa UI di Kamar Kos, Senior Simpan Mayat Korban di Kolong Ranjang

Penulis: Damanhuri
Editor: widi bogor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Misteri Motif Pembunuhan Mahasiswa UI di Kamar Kos, Senior Simpan Mayat Korban di Kolong Ranjang

Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, mengatakan, penemuan korban berawal ketika sejumlah rekannya tak dapat menghubungi.

"Karena memang korban habis pulang (balik) dari kampung, mahasiswa UI dia. Dia dapat tugas untuk membimbing mahasiswa baru," kata Nirwan di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Jumat (4/8/2023).

Hingga akhirnya, pihak keluarga datang ke kosan korban MNZ.

Ilustrasi Tewas (Tribunnews.com/Ilustrasi)

"Mungkin (korban) tidak bisa dihubungi akhirnya ada keluarganya di sini mendatangi kosannya," timpalnya lagi.

Setibanya di kamar kos korban, keluarga korban mendapati pintu dalam keadaan terkunci hingga akhirnya dibuka paksa.

"Digedor enggak bisa, pintu dikunci. Penjaga kosan membuka, akhirnya ditemukan," papar Nirwan.

Saat ditemukan, jasadnya dalam kondisi terbungkus plastik sampah berwarna hitam.

"Mayat terbungkus dalam plastik warna hitam, di bawah kolong tempat tidur. Dalam kamar itu berantakan, tapi terlihat seperti sempat dibersihkan," terang Wakasat Reskrim Polres Metro Depok.

Menurut AKP Nirwan Pohan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, terdapat banyak luka tusuk pada jasad korban.

"Lukanya di dada lumayan banyak, lebih dari satu (tusukan)," kata Nirwan di Mapolres Metro Depok, Pancoran Mas, Jumat (4/8/2023).

Kata Rektorat Kampus UI 

Pihak Rektorat Universitas Indonesia (UI) tak menapik jika korban MNZ (19) merupakan salah satu mahasiswanya. Pihak Rektorat UI juga membenarkan bahwa pelaku yang membunuh MNZ, AAB (23), merupakan salah satu mahasiswanya.

Kampus Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat. (Tribunnews.com)

"Ya (MNZ dan AAB merupakan mahasiswa UI)," ujar Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia, melalui pesan singkat seperti dikutip tribunnewsBogor.com dari Kompas.com

Menurutnya, pihak kampus menyerahkan hal tersebut kepada aparat penegak hukum.

. "Kami sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak yang berwenang," lanjutnya.

Dia menyebutkan, pihak Rektorat UI bakal bekerja sama dengan pihak kepolisian, jika memang diperlukan.

"Jika nantinya diperlukan dan sesuai dengan kewenangan UI, tentu kami akan bekerja sama dengan pihak yang berwajib," ucap Amelita.

 

Berita Terkini