Diduga sosok tersebut berjenis kelamin pria.
"Informasi yang kami terima, ada seseorang berusia 30-40 tahun sempat mondar-mandir di rumah TKP. Tapi belum diketahui siapa laki-laki tersebut karena menggunakan masker dan wajahnya tidak jelas," imbuh Hendri.
Respon Yoris
Sementara itu, terkait temuan baru dari pihak kepolisian terkait kasus Subang, anak sekaligus kakak kandung korban, Yoris mengurai respon tak terduga.
Dihubungi TribunnewsBogor.com via pesan singkat, Yoris mengaku tidak tahu soal CCTV baru yang dipegang pihak kepolisian.
Sebab beberapa waktu lalu, Yoris hanya menemani istrinya, Yanti untuk diperiksa penyidik Polda Jabar.
"Kurang tahu, soalnya (pemeriksaan polisi) lebih ke saksi-saksi tambahan kayaknya. (Soal CCTV) belum dilihatin (oleh polisi)," pungkas Yoris.
Kendati demikian, Yoris mengaku pernah mendengar kabar soal polisi pegang bukti CCTV.
"Pernah sih (dengar kabar soal CCTV di dekat TKP)," akui Yoris.
Baca juga: Terbongkar 5 Petunjuk Baru Kasus Subang, Dokter Hastry Ungkap Alasan Polisi Ragu Tetapkan Tersangka
Istri Muda Ikut Diperiksa
Sebelumnya diwartakan, pengacara Yosef , Rohman Hidayat angkat bicara perihal pemeriksaan para saksi baru kasus Subang.
Untuk diketahui, Rohman ikut mendampingi kliennya yakni Mimin istri muda Yosef dan anak sambungnya.
Beberapa waktu lalu, Mimin dan anaknya turut diperiksa Polda Jabar perihal kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalan Cagak tersebut.
"Masih pengulangan berkaitan yang lama. Hanya karena BAP yang lama cukup lama, ini diperbaharui, masih materi tanggal 17, 18, 19 Agustus (pra, kejadian dan pasca). Saksi diperiksa tanggal kejadian. Ditanya sehari kejadian di mana, saat kejadian di mana. Masih sama pertanyaan lama," kata Rohman Hidayat dalam tayangan Youtube Kompas TV.
Terus mengawal kasus Subang, Rohman mengungkap alasan kenapa polisi belum menetapkan tersangka.
Hal itu diduga Rohman dipengaruhi dari TKP pembunuhan yang rusak sebab banyaknya warga yang ikut campur.
"Saya atas nama Pak Yosef menginginkan perkara ini ditemukan pelakunya, tidak berlarut-larut. Saya sempat melihat video Kompolnas, salah satu kendala (kasus Subang) karena TKP sudah rusak, terkontaminasi. Jangankan karena aktivitas manusia, udara pun mempengaruhi TKP," ujar Rohman Hidayat.