TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Siti Mauliah mengurai beda ciri-ciri bayi tertukar yang diasuhnya dengan anak yang pertama kali ia gendong setelah lahir.
Untuk diketahui, kisah bayi tertukar dialami wanita asal Bogor bernama Siti.
Wanita 37 tahun itu pilu karena baru menyadari bayi yang diasuhnya selama satu tahun bukanlah anak kandungnya.
Karenanya, warga Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor itu pun tengah berupaya mendapatkan kembali anak kandungnya.
Baca juga: SOSOK Siti Mauliah, Ibu yang Baru Sadar Bayinya Tertukar Setelah 1 Tahun Merawat, Suaminya Buruh
Diwartakan sebelumnya, pada Juli 2022 Siti melahirkan bayi laki-laki di RS Sentosa.
Semula lancar, Siti mulai merasakan keanehan jelang membawa bayinya pulang dari rumah sakit.
Siti syok karena mendapati bayi yang diberikan kepadanya sebelum pulang berbeda dengan bayi yang pertama kali ia gendong setelah melahirkan.
"Dari awal saya ngerasa pas mau pulang, kejanggalan hati dari fisik bayi itu berubah banget, dari yang (pertama kali) saya gendong sampai semalaman. Kok pas pagi saya mau pulang kok (bayi) beda amat ya," imbuh Siti Mauliah dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube SCTV liputan6, Sabtu (12/8/2023).
Atas kejanggalan tersebut, Siti pun mengadu ke sang suami.
Namun saat itu suami Siti, Muhammad Tabrani enggan berpikiran negatif.
Kendati demikian, Siti masih belum yakin bayi yang digendongnya itu anak kandungnya.
Kepada sang suami, Siti pun mengurai ciri-ciri bayi kandungnya yang pertama kali ia susui dan gendong usai lahiran.
"Sampai ngomong ke papanya 'pah, kok ini kayaknya bukan anak kita geh'. Kata bapaknya 'masa sih mah'. (kata Siti) 'ih ini mah (bayi) kayak siapa ya, kok jelek amat sih'. Kok rambutnya gembal (tebal) banget, kalau yang itu (bayi kandung Siti) agak tipis," pungkas Siti Mauliah.
Lebih lanjut diakui Siti, bayi kandungnya memiliki kulih putih usai dilahirkan, beda dengan bayi yang ia asuh sekarang.
Diberi tahu soal ciri-ciri tersebut, suami Siti ogah percaya.
Kalau yang bayi punya saya emang agak putih, kok ini hitam amat ya. Kata bapaknya 'udah mah, enggak bakalan salah rumah sakit, emang ini mah anak kita kali. Perawatannya juga lumayan bagus'. Ya udah," kata Siti Mauliah.
Ciri lain anak kandung Siti adalah tidak memiliki tanda lahir.
Hal itu berbeda dengan bayi yang kini dirawatnya yang telah ia beri nama Muhammad Rangkuti Galuh.
"Rambut tebal, dia memiliki banyak tanda. Kalau yang bayi saya awal itu enggak ada tanda, rambutnya juga tipis enggak seperti sekarang," akui Siti.
Kala itu, Siti hanya bisa pasrah mengikuti keadaan.
Terlebih saat tahu suster di rumah sakit tersebut sempat berbicara soal gelang tertukar.
"Saya enggak mau perpanjang, saya keluar ke admin, mau pulang. Pas dibuka gelang, ponakan dan suami saya yang nunggu, terus ada bidan ngomong 'bu, ini gelang pasien si b, bukan ini pasien a'. Suami saya nyaut 'itu gelang pasien b'. Udah gitu pulang, gelangnya dikasih ke saya," imbuh Siti Mauliah.
Baru sadar nama di gelang sang bayi bukan namanya, Siti syok.
Ibu empat anak itu pun bertanya ke perawat soal bayi tertukar.
Namun kala itu respon perawat tak memuaskan.
Hingga akhirnya kasus bayi tertukar pun berlarur-larut sampai satu tahun lamanya.
Baca juga: Deret Perjuangan Ibu Temukan Bayi Tertukar di Bogor, Siti Pilu Bertemu Pasien Lain Diduga Anaknya
"Suster datang ke rumah, nyusul (ambil) gelang, katanya harus ketemu dibawa ke rumah sakit. Pas empat hari suster dari rumah, gelang ketemu diambil sama kakaknya. Pas dilihat 'kok ini gelangnya pasien si B'. Pantesan, langsung diantar gelang ke rumah sakit, bilang 'kalau gelangnya ketuker, bayinya ketuker enggak?. Kata suster 'enggak, cuma ketuker gelang'," ungkap Siti.
Kini, pihak RS Sentosa sedang berupaya menemukan titik terang kasus bayi tertukar.
Sementara itu, pihak Siti Mauliah telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Bogor.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro angkat bicara terkait kasus bayi tertukar yang sedang viral.
"Kami akan melakukan penyelidikan untuk menentukan dan mengurai serta mendalami peristiwa yang dialami sang ibu. Kami akan minta keterangan pihak-pihak yang terkait dengan peristiwa ini. Baik dari rumah sakit, perawat maupun tim medis untuk mengurai kejadian kronologi tertukarnya bayi," kata AKP Yohannes Redhoi Sigiro.