"Menurut saya, bapak baik," kata Satria.
Semasa hidupnya Suarma menganggap bahwa ibadah sebagai kewajiban yang harus dijalani.
Tak hanya ibada, menurut Suaram, ada amalan khusus yang selalu dijalani sang ayah.
Kata Satria, semasa hidupnya jasad yang beraroma melati setelah 30 tahun dimakamkan itu selalu berbagi rejeki.
"Sering berbuat sosial ke sesama," katanya.
Selain itu, adik Suarma pun, Mariam, menjadi perbincangan karena jasadnya yang masih utuh.
Kata Satria, semasa hidupnya Mariam berprofesi sebagai guru ngaji.
"Profesinya sebagai guru ngaji," terang Satria.
Lima jasad tersebut merupakan keluarga besar dari Sanijian.
"Semuanya keturunan dari kakek saya," katanya.(*)