Kata Tatang saat makam dibongkar, jasad Mariam masih utuh dan mengeluarkan wangi meliat.
"Kain kafan masih bersih, bahkan papan atau hordengnya masih utuh gak kena rayap atau gimana. Bahkan diangkatnya juga kaya mayat baru dimasukin, gak berat atau gimana," cerita Tatang Sumantri.
- Nurjanah
Nurjanah masih anak dari Sanijan, ia adalah kakak dari Suarma bin Sanijan.
Ibu rumah tangga ini wafat sekitar 25 tahun silam karena kecelakaan saat hendak bayar listrik.
Namun kini makam Nurjanah justru dibongkar karena lahannya milik PLN.
"Udah agak kotor yang kain kafannya, cuma kondisi masih utuh dari ujung kepala sampai kaki. Tau masalah dagingnya ada atau gak, saya gak berani buka. Walau agak basah tapi wangi melati," katanya.
- Suarma
Jasad wangi di Bogor yang ketiga adalah Suarma.
Ia merupakan anak dari Sanijan.
Suarma adalah adik dari Nurjanah dan kakak dari Mariam.
Jasad pengembala kerbau dan pandai besi ini masih utuh dan wangi melati ketika makamnya dibongkar.
"itu mah waktu dibuka langsung wangi, nyengat, yang kerja kaget semua kaget tapi terharu akan keseharian dia. Padahal sama kan, orang biasa. dia pengembala kerbau dan pandai besi," kata Tatang.
Siapa Sanijan, ayah dari 3 jasad wangi di Bogor ?
Tatang Sumantri bercerita, Sanijan merupakan anak dari Saban.
"Pak Saban, lebih tuan dari Sanijan, bapaknya pak Sanijan," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa Saban dianggap sebagai sepuh di kampungnya.
Bahkan menurut Tatang, Saban adalah pendiri wilayah tersebut.