2. Berinteraksi secara anonim
Interaksi di dalam WhatsApp Channel bersifat satu arah. Hanya akun yang berperan sebagai admin yang dapat mengirimkan pesan.
Apabila pengguna ingin merepons informasi yang disampaikan, komentar tersebut dapat disampaikan melalui reaksi emoji (emoji reactions).
Format konten yang dibagikan berupa foto, video, pesan teks, jajak pendapat (polling) dan dokumen.
"Ragam konten yang dapat dilihat adalah foto, video, dokumen, dan reaksi. Sifatnya yang satu arah membuat kita tidak dapat memberi komentar, tetapi dapat memberikan reaksi," jelas juru bicara WhatsApp Indonesia itu.
Interaksi yang minim, alias terbatas ini juga ditujukan untuk menjaga keamanan data pengguna.
Admin ataupun antarpengguna yang berada di dalam satu kanal, tidak dapat melihat nomor telepon dan informasi pribadi lainnya.
Potensi dihubungi oleh akun atau nomor asing dapat terhindarkan di WhatsApp Channel.
Pengguna hanya dapat melihat jumlah reaksi yang sudah diberikan, tanpa tahu informasi atau identitas dari akun yang mengirim reaksi emoji tersebut.
"WhatsApp yang berfokus pada privasi sangat memikirkan apa yang dilihat di Saluran. Nomor telefon akan disembunyikan, peserta dan admin tidak dapat melihat nomor telepon sehingga pesan personal tidak akan terjadi," jelas Esther.
3. Berbagi informasi ke banyak orang
Fitur WhatsApp Channel dapat dipakai untuk menyebarkan informasi ke orang banyak secara bersamaan dengan cara lebih mudah.
Fitur ini akan semakin bermanfaat, jika informasi yang dibagikan memiliki urgensi yang tinggi.
Misalnya, informasi kecelakaan lalu lintas, informasi cuaca harian, ataupun berita terkini lainnya.
Namun, untuk saat ini, tidak semua orang dapat membuat kanal di WhatsApp Channel.