TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok pahlawan tanpa tanda jasa alias guru belakangan tengah disorot.
Pasalnya, seorang guru favorit siswa SD Negeri Cibeureum 1 Bogor Selatan, Kota Bogor dipecat secara tiba-tiba.
Pemecatan guru bernama Mohamad Reza Ernanda alias Pak Reza itu sontak membuat ratusan murid dan orangtuanya berontak.
Mereka berdemo di sekolah guna menuntut agar Pak Reza tetap mengajar dan jadi guru mereka.
Belakangan diketahui, alasan Pak Reza dipecat sungguh subjektif.
Yakni karena difitnah telah membocorkan tindakan pungli yang dilakukan kepala sekolah SD Negeri Cibeureum 1, Nopi Yeni.
Kabar guru dipecat secara sepihak tak cuma terjadi di Bogor saja.
Kisah lain juga sempat viral hingga ramai diperbincangkan satu Indonesia.
Dihimpun TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber, berikut adalah sederet kisah guru dipecat secara mendadak hingga viral:
- Gara-gara Jujur
Kisah pertama datang dari guru bernama Hervina (34) asal Bone, Sulawesi Selatan.
Guru honorer yang telah mengajar selama 16 tahun itu dipecat gara-gara mengunggah foto gajinya di media sosial.
Dalam postingannya itu, Hervina membagikan kisahnya yang mendapatkan gaji Rp700 ribu usai empat bulan mengajar.
"Saya sangat gembira karena baru menerima gaji (rapel) sejak empat bulan lalu, kemudian saya posting ke media sosial," akui Hervina dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Tak berselang lama dari unggahannya itu, Hervina justru terkejut.
Karena pada bulan Februari 2021, Hervina mendapat pesan singkat yang berisi pemecatan secara sepihak.
Pemecatan itu berasal dari Kepala Sekolah SD 169 Sadar, wilayah Jumarang, Hamsinah.
Dalam psan tersebut, Hervina diminta untuk mencari sekolah yang bisa menggajinya lebih tinggi.
Gara-gara kasus tersebut diviralkan Hervina, Hamsinah pun meminta maaf.
Hal itu lantaran sang kepala sekolah sampai dipanggil oleh DPRD Bone.
Karenanya kini, Hervina masih tetap mengajar di sekolah tersebut alias tidak jadi dipecat.
"Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan kesalahpahaman ini," ungkap Hervina.
- Kritik Gubernur Jawa Barat
Kisah kedua dibawa oleh guru SMK dari Cirebon bernama Sabil Fadillah.
Guru yang aktif di media sosial itu sempat viral di bulan Maret 2023 gara-gara menyentil Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Sabil memuat komentar yang menuai kontroversi karena membubuhkan kata 'maneh' alias kamu dalam bahasa sunda.
Kala itu, Sabil mempertanyakan postingan Ridwan Kamil yang sedang zoom dengan siswa SMP viral.
Penasaran dengan alasan Ridwan Kamil mengenakan jas kuning, Sabil pun mengurai pertanyaan.
Namun pertanyaan tersebut justru dibalas dengan pertanyaan lain oleh Gubernur yang karib disapa Kang Emil itu.
"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???? (Dalam zoom ini, kamu jadi gubernur atau kader partai atau pribadi)," balas Sabil.
"@sabilfadhillah ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana)?" balas Ridwan Kamil.
Setelah unggahan tersebut viral, Sabil Fadillah sontak jadi bulan-bulanan followers Ridwan Kamil.
Tak berselang lama, Sabil pun mendapat kabar mengejutkan yakni pemecatan dirinya di dua SMK tempatnya mengajar.
Akibat peristiwa itu, Sabil dan Ridwan Kamil sempat jadi trending topik.
Hingga akhirnya Ridwan Kamil mengurai tanggapan santainya.
"Saya tidak melakukan apa-apa ya. Mungkin ada yang melaporkan atau gimana. Pada dasarnya kritik mah boleh-boleh aja. Saya kan selalu menjawab, kalau mengkritik boleh, kalau tidak sopan ya harus sopan, gitu aja. Bahwa sekolahnya melakukan sebuah tindakan, kan di luar kewenangan saya," ungkap Ridwan Kamil.
Kini, Sabil Fadillah masih beraktivitas di dunia pendidikan.
Sempat ditawarkan jadi fotografer anggota DPR RI Dedi Mulyadi, Sabil terlihat sibuk menjadi guru di beberapa sekolah SMP dan SMK.
- Bongkar Pungli
Selanjutnya guru viral yang sempat jadi perbincangan satu Indonesia adalah Husein Ali Rafsanjani.
Namun tak sampai dipecat, Husein viral karena mengundurkan diri dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hal itu karena Husein sempat diancam bakal dipecat apabila melaporkan dugaan pungli saat kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS 2020.
Gara-gara tahu boroknya latsar yang ia ikuti, Husein sampai diancam dipecat oleh tenaga pendidik di SMPN 2 Pangandaran.
Tak ambil pusing, Husein tetap melaporkan dugaan pungli tersebut ke pihak terkait yakni BKN.
"Jadi, saya lapor di lapor.go.id, saya kasih cantumannya, saya kasih screenshot penagihannya, saya kasih bukti transfernya di situ dengan kata-kata yang baik, dengan kata-kata yang saya pikirkan bersama teman-teman saya," kata Husein.
Usai laporan tersebut diterima BKPSDM, Husein justru dicari dan diburu.
"Saya ditanya-tanya kan, kenapa ngelapor? Saya bilang ya karena saya keberatan, saya enggak bisa bayar uang yang saya enggak tahu ini uang untuk apa. Urgensinya apa gitu," kata Husein.
"Nah ini diancam dipecat juga lucu sih. Kamu katanya kalau laporan ini enggak diturunkan, bisa dipecat karena bisa dianggap merusak nama baik instansi," pungkasnya.
Setahun lebih menunggu pemecatan, Husein gusar dan tak tahan dengan ketidakadilan di instansinya.
Alhasil, Husein pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari ASN.
Kini Husein aktif menjadi konten kreator di media sosial.
- Jadi Kambing Hitam
Terakhir dan masih viral adalah kisah Pak Reza, guru SD di Kota Bogor yang dipecat secara tiba-tiba oleh kepala sekolah.
Pak Reza dikeluarkan dari sekolah karena dianggap mengadukan dugaan pungli sang kepala sekolah, Nopi Yeni.
Padahal diakui wali kelas 5A itu, dirinya bukanlah sosok pembisik dugaan pungli tersebut ke Inspektorat Kota Bogor.
Pengakuan itu diurai Pak Reza saat diwawancarai Kompas TV.
"Untuk pelaporan PPDB pungli itu, saya tegaskan bahwa yang melaporkan bukan saya. Saya dipanggil Inspektorat Kota Bogor untuk diminta keterangan, artinya saya tidak melaporkan, karena saya dihubungi," tegas Pak Reza.
Beruntung, kisah Pak Reza cepat viral hingga mendapat atensi langsung dari Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Tak sampai 24 jam, Bima Arya pun segera mendatangi SD Negeri Cibeureum 1 pada Kamis (14/9/2023).
Dalam kedatangannya itu, ada dua permintaan Bima Arya. Yakni meminta kepala sekolah, Nopi Yeni membatalkan pemecatan Pak Reza.
Kedua adalah mencopot Nopi Yeni dari jabatan kepala sekolah.
Kini Pak Reza kembali mengajar di SD Negeri Cibeureum 1.
Sementara Nopi Yeni terancam diturunkan jabatannya.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google NewsÂ