"Mungkin mereka mengetahuinya dari postingan video yang diupload oleh Pak Wali Kota yaitu Pak Bima Arya pada akun Instagram resminya yang pada saat melaksanakan sidak ke sekolah SDN Cibeureum 1 Kota Bogor itu," sambungnya.
Setelah kasusnya berlangsung sejauh itu, hingga ia dipecat dan dipanggil inspektorat, Pak Reza ngaku masih belum mengetahui masalah soal pungli PPDB 2023.
"Nah pada saat itu tidak tahu," jelasnya.
Reaksi Bima Arya
Dalam program tersebut bukan hanya Pak Reza yang ada sebagai narasumber, Wali Kota Bogor Bima Arya pun hadir saat itu.
Bahkan, saat Pak Reza mengurai pengakuannya itu, Bima Arya hanya bisa tarik nafas dalam saja.
Selain itu, ia juga terlihat kerap melirik ke sebelah kanan dan lebih sering melakukan gerakan di posisinya.
Menanggapi hal itu, Bima Arya mengatakan, pihaknya akan berhati-hati dalam mengambil tindakan.
Pemerintah Kota Bogor tak akan sembarang memecat onkum sekolah bila tidak benar-benar terbukti.
"Yang pasti kita harus hati-hati dulu dilakukan investigasi pendalaman kemudian diundang untuk memberikan keterangan, apabila bukti-buktinya cukup seperti di SD Cibeurerum maka pasti akan diberikan sanksi ada aksi selanjutnya begitu," kata Bima Arya.
"Saya akan melakukan rotasi mutasi menyeluruh setelah kemudian investigasi ini tuntas semuanya, mungkin tidak dikit banyak, tetapi saya kira ini kita tempuh untuk memberikan efek jera terhadap setiap pelaku, bahwa nggak bisa seenaknya hari ini untuk bermmain-main di dunia pendidikan," jelasnya.
Baca juga: Dianggap Jujur karena Bongkar Pungli Kepsek SD, Pak Reza Kini Nyalinya Ciut, Kabur dari Kejaksaan
Pak Reza Kabur dari Kejaksaan Negeri Kota Bogor
Pada beberapa waktu lalu, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Bogor Raden Medi Sandora diminta untuk menghadirkan Pak Reza di Kejaksaan Negeri.
Raden Medi Sandora pun mencoba menghubungi Pak Reza pada Kamis 14 September lalu.
Namun, handphone Pak Reza malah mati hingga akhirnya ia jemput langsung ke sekolahnya.
"Malam jumat kejaksaan menghubungi saya untuk menghadirkan Reza dengan saya jumat pagi jam 8. Saya menghubungi Reza lewat WA gak dibalas, telepon tidak diangkat, sementara jam 8 harus di Kejaksaan, saya minta pengawas pak Herman untuk menjemput Reza dari Cibeureum," kata Medi saay dihubungi TribunnewsBogor.com, Sabtu (16/9/2023).
Pak Reza dan Raden Medi Sandora pun akhirnya tiba di Kejaksaan Negeri Kota Bogor.