Kepada Dody, nenek Eni bercerita bahwa sapi yang ada di rumah anaknya itu adalah punyanya.
Tapi entah kenapa sang menantu justru mengklaim sapi tersebut hingga akhirnya mengusir sang mertua.
"Saya ada sapi, saya bilang sama anak saya 'sapinya dijual aja ndok buat modal'. Tapi mantu saya enggak kasih, malah bilang sama anaknya suruh usir saya," imbuh nenek Eni menahan air mata.
"Lagi enak-enaknya nenek tiduran (cucu bilang) 'nek keluar kata bapak nenek pergi dari sini, ini rumah bapak, itu sapi bapak'. Enggak ada ujungnya kok bilang sapi. Itu sapi nenek, diurusin bapak, nanti dijual uangnya dibagi-bagi," sambungnya.
Tak lantas pergi, nenek Eni pun mengadu ke anak kandungnya soal perlakuan kasar cucu dan menantu.
Alih-alih membela, anak kandung nenek Eni malah pasrah sang ibu pergi.
"Anak saya pulang kerja, saya bilang 'itu anakmu, saya diusir'. (kata anak bu Eni) 'hah? itu kan mama saya itu masa diusir'," ungkap nenek Eni.
Segera pergi dari rumah anaknya, nenek Eni pun beranjak ke Bogor. Di sini, nenek Eni berharap bisa mendapatkan tumpangan hidup.
Namun angan-angan nenek Eni pupus kala bertemu sang menantu perempuan.
Setibanya di Bogor, nenek Eni justru dimaki-maki oleh menantunya.
"Yang satu lagi anak saya di Bogor. Saya lupa alamatnya, di situ. (waktu nenek ke sana) mantu (perempuan) saya bilang 'udah enggak punya apa-apa ke mari', saya digituin. Katanya 'dulu punya uang di Rini, sekarang enggak punya apa-apa lari ke sini'," ungkap nenek Eni.
Usai bercerita soal menantunya yang tinggal di Kota Bogor, tangis nenek Eni pecah.
Sebab akibat kedatangan nenek Eni ke rumah, menantunya itu kini ogah pulang ke rumah.
Cucu nenek Eni itu pun bertanya ke sang ayah kenapa mamanya tidak pulang ke rumah.
Tak kuat menerima situasi memilukan itu, nenek Eni kembali kabur.
Kini, nenek Eni memilih untuk tinggal di Dinsos Kota Bogor.
"Enggak mau dulu, biarin di sini dulu. Anak saya takut sama suaminya," kata nenek Eni seraya menangis.
Kisah nenek Eni yang memilukan dibagikan Dody Wahyudin di laman media sosialnya.
Dody lantas mengirimkan pesan ke anak kandung nenek Eni agar menjemput ibunya itu di Dinsos Kota Bogor.
"Dan terjadi lagi, lansia terlantar tanpa arah tujuan. Jemputlah sekarang neneknya ada pada kami," pungkas Dody Wahyudin.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google NewsÂ