Nasib Mertua Qory Usai Willy Jadi Tersangka KDRT, RT Ungkap Obrolan Dokter : Ada yang Menggajal

Penulis: Sanjaya Ardhi
Editor: widi bogor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

nasib mertua Qory setelah Willy jadi tersangka kasus KDRT

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nasib mertua Qory Ulfiyah Ramayanti kini menjadi pertanyaan banyak pihak.

Pasalnya selama ini Dokter Qory dan Willy Sulistio tinggal serumah dengan mertua.

Lantas, setelah Willy Sulistio ditetapkan dan ditahan atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bagaimana nasib ibu mertua Qory ?

Saat berita dokter di Bogor hilang pada 13 November 2023, mertua Qory turut diperiksa polisi.

Ketika disambangi TribunnewsBogor.com, mertua Qory tampak sudah berusia paruh baya.

Ia tinggal bersama Willy, Qory dan tiga cucunya.

Atas perbuatannya, Polres Bogor menetapkan Willy Sulistio sebagai tersangka KDRT.

Ia pun ditahan di Polres Bogor.

Willy dijerat dengan Pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah tangga dengan ancaman kurungan penjara selama 5 Tahun.

Pengurus RT, Budi Hermawan mengaku tak mengetahui pasti nasib dari ibu Willy Sulistio yang merupakan mertua Dokter Qory.

"Untuk mertua dr. Qory saya kurang tau seperti apa perkembangannya,

semalam saya hanya ngobrol dengan beliau mengenai perkembangan suami dr. Qory, dr. Qory dan anak-anaknya.

Anak-anaknya Alhamdulillah aman, tidak ada kendala." jelas Budi.

Menurut Budi, dr Qory kini sudah dipertemukan dengan tiga anaknya.

Selain itu Qory juga sudah bertemu keluarganya yang berasal dari Tasikmalay.

"Saat ini bu Qory sudah bertemu ketiga anaknya dan bertemu dengan ayahnya.

Insyaallah banyak dukungan dari teman SMA, Kuliah, dan rekan Bu Qory." tuli Budi di akun X.

Walau Willy sudah jadi tersangka, kandungan Qory dalam kondisi baik, dan kini kembali dalam pelukan keluarga, namun menurut Budi masih ada hal yang mengganjal.

"Memang masih ada hal yang mengganjal, nnt setelah clear insyaallah diupdate." kata Budi.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menjelaskan duduk perkara Qory Ulfiyah Ramayanti pergi dari rumahnya di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor pada Senin 13 November 2023.

Hari itu merupakan ulang tahun Willy Sulistio.

Pada minggu malam, Qory sudah menyiapkan segala hal sebagai kejutan ulang tahun suaminya.

Tepat pukul 00.00 WIB, Qory menghentikan film yang sedang ditonton Willy Sulistio bersama tiga anaknya.

Ia berniat memberikan kue ulang tahun yang telah disiapkan.

Namun entah dimana pikirannya, Willy justru merasa tersinggung.

Cekcok keduanya bahkan berlanjut sampai keesokan harinya.

Willy secara tega melakukan KDRT terhadap Qory yang saat itu sedang mengandung anak keempat.

Bahkan pria berkacamata tersebut secara sadis mengancam Qory menggunakan pisau.

Qory lantas memutuskan pergi dari rumah berjalan kaki mencari perlindungan ke unit Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Kepada petugas P2TP2A, Qory awalnya kebingungan mencari perlindungan ke mana.

Qory berjalan kaki mencari tempat perlindungan.

Lalu akhirnya tiba di rumah aman pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB.

Waktu itu, Qory tidak mau ke rumah kerabat dan keluarganya karena trauma usai mendapat kekerasan dari suami.

"Awalnya dia datang hari Senin sekitar jam 8 malam. Kantor saat itu sudah tutup. Nah, waktu itu dia nggak mau ke rumah kerabatnya dan langsung ke sini," kesaksian pengurus P2TP2A Kabupaten Bogor, Saryuni.

Saryuni mengungkapkan bahwa pada Senin malam itu Qory datang seorang diri dengan berjalan kaki tanpa membawa apapun.

Saat itu, Qory yang kondisinya tengah hamil 6 bulan terlihat kelelahan murung seperti ada tekanan mental akibat penganiayaan.

"Posisi dia hamil jadi butuh banget perlindungan agar bisa stabil dan berfikir secara logis. (Dia bilangnya saat datang) dia takut. Akhirnya langsung kita lindungi dan diinapkan. Asesmen setengah jam karena dia oleng, dikasih minum, makan, biar dia tiduran," ujarnya.

Petugas kemudian memeriksa kondisi fisik dan kandungan. Hasilnya, Qory depresi akibat adanya tindakan kekerasan berulang kali.

Sementara ditemukan luka fisik di kepala dan punggung.

Kepalanya masih sering pusing karena bekas diinjak di leher belakang.

"(Luka lebam) ada di paha dan punggung karena ditendang. Kalau kepala itu pusing karena diinjak dan ditendang. (Psikisnya) trauma yang cukup berat," ucap Suryani.

Berita Terkini