Mengenal Sosok Muda Inspiratif, Bayu Sang Penyelamat Ekosistem Laut dari Sampah

Penulis: khairunnisa
Editor: khairunnisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Bayu Pamungkas (28), pegiat mangrove yang jadi penggerak kegiatan bersih-bersih sampah di laut yang bertujuan untuk menjaga lingkungan laut dari sampah

Dari setiap kegiatan, Bayu kerap melibatkan warga sekitar serta anak-anak muda di wilayah tersebut.

Berdasarkan temuannya, Bayu pun mengungkap jenis-jenis sampah yang kerap dijumpai komunitasnya saat melakukan kegiatan bersih-bersih di pesisir dan laut.

"Kebanyakan steroform, tapi beda lokasi beda kondisi. Tapi kebanyakan itu kresek, plastik kiloan, sachet kopi, kita nyebutnya fleksibel. Tapi ada juga sampah kain, gelas botol," kata Bayu.

Beberapa jenis sampah yang ditemukan Bayu dan komunitasnya itu pun segera dikumpulkan lalu dibuang ke tempat pembuangan sampah yang tersedia di wilayah tersebut.

Dari setiap kegiatan yang dilakukan komunitasnya, Bayu selalu memastikan bahwa area tersebut bersih dari sampah agar ekosistem mangrove di sana bisa bertumbuh sebagaimana mestinya.

"Kita selalu bawa sampah itu ke tempat pembuangan yang sesuai. Kita belum sampai memilah sampah. Kita pastikan sampah enggak terbuang lagi ke sungai. Kita bawa sampah itu ke tong sampah dan dipilah, atau ke TPS," imbuh Bayu.

Dari setiap kegiatan di komunitasnya, Bayu tak lupa menyelipkan ilmu perihal pentingnya kondisi darat yang bersih dari sampah guna keberlanjutan hidup ekosistem laut.

Aksi Siswa SMA Tanam Mangrove dan Lamun di Pulau Harapan pada Sabtu (18/12/2021) (Dokumentasi Mangrovejkt)

Seperti diketahui, mangrove adalah ekosistem pesisir yang punya peranan penting dalam ekosistem laut.

Ekosistem mangrove adalah tempat para biota laut mencari makan (feeding ground), pembesaran anakan (nursery ground), pemijahan (spawning ground), serta tempat tinggal.

Jika kondisi darat yang bersih dari sampah, maka ekosistem mangrove pun akan tumbuh dengan sempurna.

Sehingga ekosistem di laut pun akan menjadi tempat sempurna untuk para biota berkembang biak.

Hal tersebut tentu akan banyak mempengaruhi kondisi ekosistem laut dalam serta laut secara keseluruhan.

Karenanya, Bayu berharap agar permasalahan terkait sampah di darat segera diatasi oleh pemerintah setempat.

Tentu saja hal tersebut tak bisa lepas dari peran masyarakat yang harus mulai sadar akan larangan buang sampah sembarangan terlebih ke sungai.

"Setiap hari masih ada sampah di sungai, bahkan ada gelondongan yang dibuang ke sungai. Harapannya kita enggak mau ada sampah di mangrove. Harapannya penguatan pengelolaan sampah di daratnya yang ditingkatkan," ujar Bayu.

"Masih banyak desa dan pemukiman yang enggak ada truk sampah, rumah yang belum punya tong sampah. TPA kita udah overload, otomatis sampah tiap hari ada tapi pengelolaannya enggak bagus. Makanya program pemerintah mendukung bank sampah, program TPS3R harus digalakkan," sambungnya.

Berita Terkini