Melihat ke arah ruang tamu, Wahyudin dan warga sekitar pun akhirnya tahu asal-usul bau buruk tersebut.
"Saya beranikan diri masuk tapi saya enggak berani buka karena saya enggak pakai kaos tangan. Ada anaknya yang buka pintu 'le bukain'. Setelah dibuka, oh ya udah (ada mayat)," imbuh Wahyudin.
Setelah ditelisik lebih lanjut, ternyata QU sudah tinggal bersama mayat ibunya selama tiga hari.
Enggan bercerita ke warga soal ibunya meninggal, QU justru santai sembari membeli makan di luar rumah.
"Anaknya di situ, bahkan dua kali keluar beli makan. Enggak cerita sama tetangga," kata Wahyudin.
Perihal sosok korban dan anaknya, tetangga menyebut DWH tertutup.
Bahwa QU tidak pernah bermain dengan anak-anak di komplek tersebut.
Untuk diketahui, DWH dan QU hampir satu tahun menempati rumah tersebut.
"Anaknya memang semenjak setahun bertempat di situ, anaknya tidak pernah bermain dengan anak di sini. Ibunya juga jarang bersosialisasi," akui Wahyudin.
Keberadaan Suami Korban
Sementara itu, kasus tersebut kini ditangani Polsek Ponorogo.
Perihal waktu kematian DWH, penyidik hingga kini masih melakukan penyelidikan.
Kapolsek Ponorogo Iptu Muhammad Sahid Mustofa belakangan mengungkap identitas korban.
Ternyata selama ini DWH tinggal hanya berdua dengan anaknya QU.
"Jenazah ini cuma tinggal berdua sama anaknya," ucap Iptu Muhammad Sahid Mustofa.
Perihal sang suami, beredar isu DWH dan suaminya, TK sudah pisah rumah.
Kendati demikian pasca-jasad DWH ditemukan, suaminya langsung menuju ke TKP.
Setelah TK tiba di TKP, barulah polisi membawa jenazah DWH ke RSUD dr Harjono guna penyelidikan.
Pasca-kejadian, tampak QU langsung ditenangkan oleh penyidik kepolisian.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News