Kasus tersebut rupanya telah naik ke tahapan penyelidikan.
"Dari keterangan sementara yang didapat, kejadian ini diduga terjadi dua kali yakni pada 2 Februari dan 13 Februari. Namun untuk pastinya kita akan gali lagi keterangan saksi dan bukti yang ada," ujar Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi.
Sementara itu, pihak korban sebelumnya sempat mengurai curhatan pilu hingga akhirnya viral.
Baca juga: Ngotot Ingin Anak Vincent Dikeluarkan dari Binus, Ini Sosok Ibu Korban Bully, Pernah Kena Kasus Suap
Diduga ibunda korban, Arlo menyebut geng anak Vincent Rompies lah yang paling bertanggung jawab atas kasus bullying di sekolah.
"Telah dilakukan kekerasan terhadap anak saya yang dilakukan seniornya anak-anak kelas 3 SMA Binus Inernasional School Serpong sekelompok genk sekolah, dan mereka mempunyai peran masing-masing dalam kejahatannya. Sejak tanggal 2 Februari anak saya dihajar, dipiting, dicekik, diikat di tiang, ditendangin, diludahi bergantian, disundutin pake rokok badannya, dipukul pake kayu dari belakang, dihajar bagian perutnya, dan ditonton banyak orang, masih banyak lagi yang gak bisa saya sebutkan dan berlanjut part ke-2 sebelum pemilu, dihajar lagi dan dibakar tangannya pake korek api yang dipanasin. Dan tololnya mereka videokan, saya sudah dapat videonya dan mereka bilang itu hanya pemanasan, dan akan dilanjut lagi hari kamis, untungnya keburu saya tahu dan langsung bertindak malam itu juga," tulis ibunda korban dalam akun mamaallena.
Namun setelah kasus tersebut viral, ibunda korban tiba-tiba menghilang.
Karenanya, Vincent Rompies pun masih berupaya untuk bertemu dengan keluarga korban guna menempuh jalur damai.
"Saya masih membuka atau berusaha membuka pintu komunikasi kepada pelapor supaya masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik. Yang penting kekeluargaan, semoga bisa menemukan titik terang untuk berdamai dan berdiskusi, semua kembali normal lagi," kata Vincent Rompies.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News