Ria Ricis merasa semakin tak percaya diri ketika Teuku Ryan mengomentari bentuk tubuhnya.
Dia bahkan sampai berencana melakukan operasi plastik.
"Hingga berpikir mengubah bentuk payudara agar tergugat tertarik lagi dengan penggugat. karena sebelumnya tergugat pernah mengatakan 'badan kamu terlalu kurus, baiknya makan yang banyak'. Termasuk mengomentari dada penggugat yang dianggap tergugat rata." tulis dalam isis gugatan cerai Ria Ricis.
Tiap kali meminta nafkah batin, Teuku Ryan selalu menyerang Ria Ricis menggunakan kata-kata.
""Ngertiin posisi aku, jangan ego kamu aja'. 'Kamu menindas aku. Aku stres. Sadar diri kamu adalah wanita yang keras'," tulis dalam gugatan.
Dalam gugatan, Ria Ricis mengatakan bahwa Teuku Ryan selalu berasalan stres cari uang ketika diminta nafkah batin.
"Belakangan tergugat juga mengaku kepada penggugat tidak memberi nafkah batin dengan alasan stes cari uang untuk bayar ini dan itu. Padahal alasan ekonomi tidak ada sangkut pautnya karena dibayar sama-sama," tulisnya.
Psikiater Mintarsih menilai masalah yang dialami Ria Ricis dan Teuku Ryan relatif.
"Relatif sekali. Sekarang kalau kebutuhannya besar, apakah suaminya salah ?," katanya.
Menurutnya, masalah nafkah batin ini seharusnya dibicarakan oleh Ria Ricis dan Teuku Ryan.
"Kalau orang bisa memberikan nafkah batin, bagaimana cara komprominya. Itu sulit dinilai. (Masalah perceraian karena kurang nafkah batin) itu kembali keperorangan apakah itu wajar atau tidak," katanya.
pihaknya mengambil contoh masalah rumah tangga di mana seorang suaminya lumpuh sehingga tidak bisa memberikan nafkah batin.
Hal tersebut pastilah tergantung dari pihak istri, apakah tetap akan bertahan dalam rumah tangga atau berpisah.
"Kita lihat, seorang istri ada saja misalnya suaminya tiba-tiba lumpuh tapi tetap aja bertahan," katanya.