"Pas waktu itu saya lagi nongkrong tahunya kecelakaan," katanya.
Oleh orang tua temannya itu, Egi Ripra dan kawan-kawan lantas disuruh sembunyi dan tak keluar rumah.
"Orang tua teman yang bilang pas udah dini hari jangan keluar-keluar, 'ada isal gak?', 'emang kenapa ?'. 'Jangan keluar dulu soalnya ada kecelakaan di flyover'," kata Egi Ripra.
Egi pun nurut, ia mengaku tak melihat jasad Eky dan Vina di flyover Talun.
"Saya sama sekali gak liat ke sana," katanya.
Egi Ripra juga membantah ciri DPO kasus Vina Cirebon cocok dengannya.
"Gak kenal sama sekali (Pegi Perong) saya bilang gitu. Saya lihat DPO yang beredar Pegi itu kan keling, keriting, tinggi 160 cm. Sedangkan saya kan hanya keriting aja paling, selebihnya gak masuk," kata Egi Ripra.
Sebelumnya Saka Tatal menyatakan bahwa wajah Pegi Setiawan berbeda jauh dibanding foto DPO kasus Vina yang ditunjukan polisi.
"Dari wajah sama telinga aja beda jauh," katanya.
Menurutnya DPO kasus Vina yang ditunjukan polisi memiliki piercing di telinga.
"Dari telinga beda jauh, piercing. Beda jauh," katanya.
Sementara Pegi Setiawan berkukuh bahwa tak pernah melakukan pembunuhan terhadap Eky dan Vina.
Ia bahkan sampai menyebut rela mati demi membuktikan tak bersalah dalam kasus Vina Cirebon.
"Tolong jika saya mati kalian jadi saksi. Saya rela mati, ini fitnah. Saya tidak pernah melakukan itu," kata Pegi Setiawan.