Bukan tanpa alasan, Apip merasa minder karena hanya lulusan SMA sederajat, sementara banyak orang lain yang memiliki gelar sarjana.
“Belum pernah ikut seleksi CPNS dan PPPK karena minder dengan lulusan yang cuma SMA, sedangkan orang lain sarjana. Kalau keinginan mah ada, ingin jadi pegawai negeri,” ungkap Apip.
Kini, Pak Apip menghabiskan masa tuanya bersama sang istri di rumahnya.
Empat dari lima anaknya sudah berkeluarga, sementara putra bungsunya belum menikah.
Baca juga: Viral Pria di Lampung Gelar Pesta Rayakan Perceraian, Tamu Tak Boleh Bawa Amplop: Nanti Jadi Beban
Baca juga: Heboh Pria Gelar Pesta Rayakan Perceraian di Lampung, Mantan Istri Tak Terima Kini Jadi Viral
Baca juga: Viral Kakek Nenek di Bogor Tewas Tak Dijenguk Anak, Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Bakti Kepada Orangtua
Guru Asniati Batal Kembalikan Uang Negara
Kisah lain tentang guru honorer yang belum lama ini jadi sorotan adalah kisah Asniati (60).
Asniati pensiunan guru TK Negeri 3 Sungai Bertam, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi, terharu lantaran tidak perlu mengembalikan uang gaji Rp 75 juta.
Sebelumnya, ia diminta untuk mengembalikan uang gaji selama 2 tahun lantaran dikabarkan seharusnya pensiun di usia 58 tahun, tetapi dirinya masih bekerja hingga usia 60 tahun.
Adapun kabar batal mengembalikan uang negara ini diperolehnya dari Dinas Pendidikan (Disdik) Muaro Jambi.
Disdik membenarkan Asniati pensiun di usia 60 tahun.
"Saya sangat terima kasih banyak kepada pihak yang membantu saya selama ini. Sehingga saya tidak mengembalikan uang Rp 75 juta ke negara,” ungkap Asniati saat ditemui di kediamannya, Kamis (4/7/2024).
Ia berharap, ke depannya tidak ada lagi orang-orang yang mengalami nasib yang sama.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Muaro Jambi, Firdaus menyebutkan, setelah dilakukan pengecekan di BKN Palembang, benar Asniati masih aktif mengajar selama 2 tahun.
“Kami sudah membuktikan bahwa Asniati ini aktif dalam mengajar," ujarnya.
Nantinya, BKN Palembang akan berkoordinasi dengan BKN pusat untuk menindaklanjuti data Asniati. Menurut Firdaus, saat ini Dinas Pendidikan Muaro Jambi masih berjuang untuk mencocokkan data Asniati ini di pusat.