Siswa dapat bekerja dalam proyek yang membutuhkan eksplorasi ide-ide (berpikir divergen) serta penentuan solusi yang terbaik (berpikir konvergen).
Contohnya, proyek membuat taman sekolah yang ramah lingkungan.
Siswa diajak untuk bertukar pikiran tentang ide-ide kreatif untuk desain taman (divergen), kemudian memilih dan merencanakan implementasi desain terbaik (konvergen).
Kedua, Design Thinking.
Design Thinking adalah proses kreatif yang dimulai dengan memahami kebutuhan pengguna (divergen), mengidealkan solusi (divergen), membuat prototipe (konvergen), dan menguji solusi (konvergen).
Contohnua, merancang produk baru yang memecahkan masalah sehari-hari siswa, seperti tas sekolah multifungsi.
Dengan aktivitas-aktivitas tersebut, siswa dapat melatih kemampuan berpikir divergen untuk menghasilkan banyak ide kreatif dan berpikir konvergen untuk menemukan solusi terbaik yang didasarkan pada logika dan analisis.
Alternatif jawaban:
Aktivitas pembelajaran yang dapat melatih proses berpikir divergen atau konvergen pada peserta didik yakni menggunakan metode pembelajaran project based learning.
Metode project based learning akan membuat siswa berpikir kritis dan analisis pada saat membuat suatu projek yang diberikan oleh guru.
Baca juga: 14 Soal dan Kunci Jawaban Post Test Modul 3 PMM: Perencanaan Berbasis Data Identifikasi Refleksi
Baca juga: 12 Soal dan Kunci Jawaban Post Test Modul 4 PMM: Ki Hadjar Dewantara membagi budi pekerti jadi dua
Baca juga: 9 Soal dan Kunci Jawaban Post Test Modul 2 Perencanaan Pembelajaran SD/Paket A PMM 2024
Alternatif jawaban:
Aktivitas di kelas yang cocok untuk melatih proses berpikir divergen:
- Mind Mapping
Siswa diminta membuat peta pikiran yang menggambarkan hubungan antara ide-ide yang berbeda.
Contoh: Buat peta pikiran tentang dampak perubahan iklim, dengan cabang-cabang yang menunjukkan penyebab, efek, dan solusi.