Jika pembuahan terjadi, maka hasilnya akan dimasukkan dan ditempelkan di rahim.
Diungkap dr Boyke, pasutri yang ingin melakukan proses bayi tabung harus mengobati terlebih dahulu keluhannya kenapa sulit memiliki momongan.
Karenanya pemeriksaan kesehatan dan organ reproduksi di awal proses bayi tabung adalah hal utama.
"Kalaupun mau bayi tabung, usahain obatin dulu. Jangan langsung bayi tabung. Nanti ketika disuntikkan kembali hasil pembuahan, itu tidak berkembang karena rahim tidak sehat," ucap dr Boyke.
"Pertama, lakukan check up kenapa sampai enggak hamil, kalau sudah tahu ada sumbatan dua saluran tuba lewat HSG. Kedua, kualitas sperma apakah sangat sedikit sekali, itu kita pilih dan diambil (sperma). Tapi sebelum itu, jangan langsung cara alami," sambungnya.
Baca juga: Para Suami, Begini Cara Agar Istri Bisa Orgasme Berkali-kali, dr Boyke Ungkap Rahasianya
Perihal peluang bayi tabung, ternyata peluangnya tidak lebih dari 50 persen.
"Orang kadang ingin instan, padahal keberhasilan (bayi tabung) itu sekitar 28 persen, sekarang katanya sampai 30 persen," ujar dr Boyke.
Semoga bermanfaat.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google NewsÂ
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t