TRIBUNNEWSBOGOR.COM, -- Belakangan publik dibuat geger dengan sejumlah kejadian mengerikan yang menyeret korban siswi SMP.
TribunnewsBogor.com merangkum 4 kasus mengerikan yang cukup menjadi sorotan publik.
Kasus yang mengerikan yang menimpa siswi SMP tersebut terjadi sepanjang bulan September hingga awal Oktober 2024.
Kejadian ini cukup menuali keprihatinan.
Korbannya ada yang meninggal dunia karena dibunuh, diperkosa bahkan ada juga yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Bahkan, mirisnya dari sederet kejadian itu pelaku merupakan tiga bocah SD.
Disebutkan, ketiga bocah SD tega memperkosa korban yang masih duduk dibangku SMP.
Kasus terbaru, seorang siswi SMP ditembak di kosannya.
Berikut 4 kasus mengerikan korban Siswi SMP yang dirangkum TribunnewsBogor.com:
1. Siswi SMP Diperkosa dan Dibunuh
Pada awal September 2024, warga dibuat heboh dengan penemuan sosok mayat siswi SMP berinisial AA di kawasan Kuburan Cina TPU Talang Kerikil Kota Palembang, pada Minggu (1/9/2024) sore.
AA ternyata dibunuh oleh pacaranya IS (16) dan tiga temannya MZ (13), NS (12) dan AS (12).
Gadis berusia 13 tahun yang kesehariannya berjualan balon untuk membantu bayar sekolahnya itu ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa oleh warga.
Jasad AA ditemukan oleh warga di TPU Talang Kerikil, Palembang, Sumatera Selatan pada Minggu (1/9/2024) sore.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono didampingi Dirkrimum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidodo, saat menggelar perkara ke 4 tersangka di Polresta Palembang Rabu (4/9/2024) malam.
"Hari ini kita tetapkan 4 tersangka atas tewasnya korban AA, yang dirudapaksa, dan dianiaya hingga tewas," ungkap Harryo yang juga didampingi Kasat Reskrim AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait, Rabu (4/9/2024), malam.
Sementara itu, ayah korban, Safarudin meminta keadilan untuk anaknya.
Ia meminta para pelaku diberikan hukuman setimpal karena telah merenggut nyawa anaknya.
"Saya minta dihukum mati dia," kata Safarudin sambil menangis.
Safarudin juga mengatakan kalau perbuatan para pelaku terhadapnya itu sudah membuat hatinya terluka.
"Sakit benar saya, perbuatan orang gila itu. Hukum mati, nyawa di bayar nyawa," tandasnya.
Nurpah menceritakan, keponakannya merupakan anak baik dan rajin.
"Dari jam 2 siang sampai jam 8 malam dia jualan balon untuk uang tambahan jajan dan keperluan sekolah dia. Diantar jemput sama anak saya yang laki-laki, " katanya saat ditemui setelah pemakaman korban, Senin (2/9/2024) melansir TribunSumsel.com
Menurutnya, keponakannya tersebut mulai berjualan balon sejak lulus SD.
"Sudah agak lama juga semenjak lulus sekolah SD. Dia jualan pindah-pindah, keliling diantar jemput, kalau hari Minggu tidak jualan, " katanya.
Ia menambahkan, sejak sebulan terakhir almarhum bersama kedua orangtuanya memang tinggal bersamanya
"Sebelumnya dia ngontrak sama ayah dan ibunya di dekat sini. Terus semenjak istri saya sakit mereka tinggal disini. AA merawat wak dia, istri saya, dia ikut bantu gantikan pampers istri," ungkapnya.
Saat hari terakhir sebelum ditemukan tewas, AA memang pergi keluar namun tak seperti biasanya karena ia tidak pamit.
"Tidak pamit, almarhumah juga tidak punya handphone, " katanya.
2. Digilir Bocah SD
Kejadian pilu lainnya yakni seorang siswi SMP digilir 3 bocah SD dan teman-temannya di semak-semak.
Peristiwa yang terjadi di Kecamatan Tualang, Riau ini cukup menyorot perhatian publik.
Bukan hanya sekali, bahkan pelaku yang berjumlah 6 orang itu mecabuli korban selama tiga hari berturut-turut.
"Korban dicabuli saat pulang dari sekolah. Kejadiannya pada 12 September 2024. Diduga pelaku enam orang," terang Kasatreskrim Polres Siak, AKP Bayu Ramadhan Effendi.
Dari enam pelaku, 3 diantaranya masih duduk dibangku sekolah dasar alias masih SD dan sisanya merupakan siswa SMP.
Identitas pelaku masing-masih berinisial OMK, RN, IZ, PZ, DBP, dan BZ.
Aksi rudapaksa yang dilakukan 6 anak dibawah umur ini terjadi selama tiga hari berturut-turut yakni sejak tanggal 12 sampai 14 September 2024 lalu.
Kepala Unit PPA Satreskrim Polres Siak, Aipda Leonar Pakpahan mengatakan, korban selama tiga hari berturut-turut dicegat dan diperkosa oleh para pelaku saat pulang sekolah.
"Awalnya korban dicabuli pada tanggal 12 (September), kemudian berlanjut sampai 13 dan 14 September 2024."
"Selain pada 12 September 2024, perbuatan cabul oleh sekelompok remaja itu ternyata berlanjut," tuturnya, Kamis (3/10/2024), dikutip dari TribunPekanbaru.com.
Aipda Leonar menjelaskan, lokasi rudapaksa berada di rute korban ketika pulang sekolah.
Setiap hari, korban memang berjalan kaki saat pulang dari sekolah.
Saat itu, tepatnya hari Kamis (12/9/2024) sekitar pukul 13.00 WIB, saat korban pulang sekolah diajak pelaku untuk ke semak-semak.
“Para pelaku BZ, PZ, dan FO langsung meminta korban untuk mengikutinya. Pelaku mengatakan ikuti saja aku,” bebernya.
Di sana korban dirudapaksa di semak-semak.
Pelaku saat itu mengancam korban untuk tidak menceritakan ke orang tua.
Aksi bejat bocah tersebut berlanjuta, keesokan harinya aksi rudapaksa kembali terjadi.
Kali in, korban dirudapaksa oleh 6 pelaku di lokasi yang berbeda.
“Pelaku melakukan perbuatannya bersama-sama terhadap korban,” imbuhnya.
Menurutnya, polisi saat ini sudah menerima laporan dari keluarga korban.
“Jadi kami menangangi perkara ini merupakan limpahan dari Polsek Tualang,” lanjutnya.
Aparat kepolisian masi memburu para pelaku dan memberikan pendampingan ke korban.
“Penyidik sangat berhati-hati dalam menangani kasus ini mengingat para pelaku masih di bawah umur, dari 6 orang itu umurnya masih 11, 12, 13, dan 14 tahun,” terangnya.
3. Video Syur siswi SMP
Viralnya video syur pelajar SMA dengan siswi SMP di Demak, Jawa Tengah.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat seorang pelajar pria dan siswi SMP tengah melakukan hubungan tak senonoh.
Peristiwa tersebut dilakukan kedua pelajar tersebut di dalam ruang kelas sebuah Sekolah Dasar.
Tak cuma berdua, di ruangan tersebut rupanya juga ada beberapa pelajar lainnya yang menyaksikan hubungan intim kedua pelajar itu sembari merekamnya.
Bahkan ada pelajar lain yang bolak-balik menyaksikan tindakan keji sang pelajar pria tersebut.
Terkait video syur yang belakangan viral tersebut, Kasat Reskrim Polres Demak AKP Winardi mengurai sederet fakta.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, sebelum video tersebut direkam, ada kejadian lain terlebih dahulu.
Yakni korban yang merupakan siswi SMP sedang pergi keluar bersama dua temannya, V (12) dan A (11).
Sembari mengendarai sepeda onthel, korban punya niat mulia yakni pergi ke tempat fotokopi guna mengerjakan tugas sekolah.
Tak disangka di momen tersebut korban dan temannya bertemu dengan pelaku, RAM (17).
"Korban sedang fotokopi untuk mencari tugas dengan teman-temannya. Pada saat di jalan dicegat pelaku," ujar AKP Winardi dilansir dari tayangan tv one news di Youtube.
Bertemu dengan korban, pelaku pun langsung mengajaknya ke Sekolah Dasar.
Tiba di ruang kelas, RAM pun langsung memaksa korban untuk berhubungan badan.
"Pelaku ngobrol dengan kedua temannya, tidak lama kemudian memanggil korban untuk diajak ke sekolah dasar. Di SD, masuk ke dalam kelas (lalu melakukan rudapaksa)," pungkas AKP Winardi.
Video mesum tersebut direkam oleh pelajar diduga teman pelaku di tanggal 15 September 2024 jam 12.00 Wib.
Dari hasil penyelidikan, terkuak bahwa hubungan terlarang antara korban dan pelaku sudah berlangsung sejak awal tahun 2024.
"Jadi untuk kejadian persetubuhan terhadap korban ini tidak hanya dilakukan sekali jadi sudah berkali-kali sejak awal tahun 2024 sampai kejadian viral kemarin," kata AKP Winardi.
Lebih lanjut, pihak kepolisian pun mengungkap alasan kenapa di Sekolah Dasar tempat perekaman video tak senonoh tersebut tidak ada guru atau petugas keamanan.
Ternyata momen keji itu terjadi saat sekolah sedang libur.
Artinya sekolah tersebut sedang sepi dan tidak ada sama sekali penjagaan.
"Pada saat kejadian, sekolah pas libur. Jadi sekolah kosong jadi tidak ada pemantauan dari guru-guru sekolah tersebut. Saat kejadian tidak pakai seragam," ungkap AKP Winardi.
Atas kasus tersebut, sang pelajar RAM yang masih berusia di bawah umur pun resmi ditetapkan sebagai tersangka alias anak yang berkonflik dengan hukum.
Pelaku kini telah ditahan di Polres Demak.
Kini, pelaku yakni RAM harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.
RAM terancam dijerat Pasal 81 ayat (2) atau Pasal 82 ayat (1) dan (2) Jo Pasal 76E UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp5 miliar.
4. Siswi SMP Ditembak
CTD (16), seorang siswi SMP di Semarang, Jawa Tengah mengami kejadian mengerikan di kosannya sendiri.
Korban yang masih duduk dibangku SMP itu mengelami tiga luka tembak yakni dua luka di lengan kiri dan satu di perut.
"Tersangka penembakan sudah ditangkap," ujar Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena kepada TribunJateng.com, Jumat (4/10/2024).
Peristiwa penembakan korban terjadi di tempat kos CTD di Jalan Puspanjolo Selatan, Kelurahan Bojongsalaman, Kecamatan Semarang Barat, Rabu (2/10/2024) sekitar pukul 21.30 WIB.
Sementara itu, sosok pelaku dan motif tersangka masih dirahasiakan pihak kepolisian.
"Motif masih didalami," imbuh Kompol Andika Dharma Sena.
Saksi mata, Apriliana, menuturkan tempat kos Apriliana saat itu didatangi empat orang, terdiri atas dua perempuan dan dua laki-laki.
"Saya tidak tahu masalahnya. Cuma dia (korban) minta tolong, terus masuk kamar saya."
"Saat itu korban didatangi bapak-bapak (laki-laki paruh baya—Red)," tutur Apriliana kepada Tribun Jateng, Kamis (3/10/2024).
Apriliana mengatakan, saat itu bertanya kepada pria yang mengejar korban.
Namun, perempuan yang merupakan anak pria itu memintanya untuk tidak ikut-ikut dalam permasalahan tersebut.
"Anaknya yang perempuan bilang, ‘Tidak usah ikut-ikut, nanti Mbaknya yang kena’," tutur Apriliana.
Saat itu, kata Apriliana, pria tersebut, mengeluarkan airsoft gun, sehingga Apriliana menutup pintu kamarnya.
"Bapak itu menembakkan pistol (airsoft gun—Red) dari atas pintu sebanyak dua kali," ujarnya.
Selain menembak, pria itu menendang pintu kamar Apriliana.
Korban kemudian lari ke kamar mandi dan diikuti pria itu.
"Di dalam kamar mandi, pria menembak korban, kena lengannya," tuturnya.
Dia menambahkan, korban merupakan penghuni baru di kosnya. Dia pun baru mengenal korban.
"Kalau permasalahannya apa (yang menjadi pemicu penembakan—Red), saya kurang tahu," tandasnya.
Sementara itu, ketua RT setempat, Soleh mentakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti permasalah dalam kasus tersebut.
"Korbannya ini cewek, infonya, masih muda. Sebelumnya ngekos di Puspanjolo Tengah, terus pindah ke kos itu (lokasi penembakan—Red). Kok baru dua hari (ngekos), sudah ada masalah," kata dia.