TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengakuan anak polisi Aipda Wibowo Hasyim saat dipukul guru honorer Supriyani disaksikan oleh dua teman kelasnya.
Korban berinisial M itu mengaku dipukul Supriyani di dalam kelasnya.
M merupakan siswa kelas 1 A, sementara Supriyani wali kelas 1 B.
Pengacara keluarga korban, La Ode Muhram menuturkan, peristiwa itu terjadi pada Rabu tanggal 24 April 2024, pukul 10.00 WIB.
"Anak ini belajar tiba-tiba didatangi oleh guru Supriyani dan mengalami pemukulan," kata La Ode Muhram dikutip dari Nusantara TV, Selasa (29/10/2024).
Keesokan harinya, ibu korban melihat ada luka di paha sang anak.
"Karena ketakutan dia jawab terjatuh di sawah bersama ayahnya," kata La Ode lagi.
Namun keesokan harinya pada Jumat, sang ayah membantah anaknya luka karena terjatuh di sawah.
"Ternyata ayahnya kaget, akhirnya anak ini mengaku kalau dia dipukul Bu guru Supriyani," tutur dia.
Syok anaknya dipukul guru honorer, sang ibu berencana ingin melaporkan ke polisi.
Namun karena ditahan, akhirnya dilakukan mediasi dengan memanggil Supriyani ke kantor polisi.
"Namun di situ ibu guru tidak mengaku dan malah nantang untuk membuktikan," kata La Ode lagi.
Tak terima ditantang untuk membuktikan adanya pemukulan, orang tua korban pun langsung melaporkan Supriyani.
Menurut La Ode, orang tua korban saat mendengar pengakuan anaknya tidak menanyakan alasan pemukulan.
"Alasan pemukulan tidak ditanyakan oleh orang tuanya," kata dia lagi.