Tak hanya menahan lapar, Abah Agus juga harus menahan rasa sakit di bahunya.
Bagaimana tidak, usianya yang sudah renta ia harus memikul bale bambu seberat 15 kg setiap hari.
Bahkan ia harus jalan kaki berkilo-kilo di tengah cuaca terik sambil memikul bale bambu.
Ditambah penglihatan yang tak lagi dapat melihat sempurna karena usia.
Meski keadaan cukup berat untuk dilalui, tapi tak ada pilihan lain bagi Abah Agus selain berjualan bale bambu keliling.
Mengingat ia masih harus memberi nafkah untuk istri dan seorang cucunya yang masih kecil.