Viral di Medsos

Bukan Hipnotis, Terkuak Trik Agus Buntung Diduga Lecehkan 7 Mahasiswi, Iming-iming Pembersihan Dosa

Penulis: khairunnisa
Editor: khairunnisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendamping korban, Ade Lativa (kiri) blak-blakan menceritakan trik Agus Buntung (kanan) melakukan tindak pemerkosaan kepada mahasiswi. Diduga korban Agus berjumlah 7 wanita.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus pria disabilitas tanpa lengan bernama I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung dituduh memerkosa mahasiswi yang tengah viral menemui babak baru.

Kali ini pendamping korban yang merupakan Puteri Indonesia NTB 2023, Ade Lativa mengungkap pengakuan korban terkait perangai Agus Buntung.

Seperti diketahui, belakangan publik spektis dengan kasus Agus Buntung yang dituduh melakukan tindakan keji yakni merudapaksa mahasiswi di Mataram, NTB.

Publik dibuat terkejut dengan Agus yang dijadikan tersangka oleh kepolisian lantaran kasus dugaan pemerkosaan tersebut.

Padahal diungkap Agus, ia tidak mungkin memerkosa wanita lantaran ia tidak memiliki tangan dan tak mampu memaksa korbannya akibat keterbatasan fisik yang dimilikinya.

Agus pun bercerita bahwa untuk kegiatan sehari-hari ia tidak bisa mandiri.

Setiap hari untuk aktivitas makan, mandi hingga mengganti baju Agus dibantu oleh sang ibu.

Belakangan pun muncul soal isu Agus menghipnotis korbannya.

Namun tetap saja publik dibuat tak percaya dengan tuduhan yang dialamatkan ke Agus Buntung tersebut.

Kesaksian pendamping korban

Atas masifnya dukungan untuk Agus Buntung dari publik, pihak korban akhirnya buka suara.

Pendamping korban bernama Ade Lativa mengungkap cerita versi korban yakni mahasiswi yang dilecehkan oleh Agus Buntung.

Dalam tayangan tv one news, Ade Lativa menceritakan kronologi kliennya diperdaya Agus Buntung.

Awalnya di awal Oktober 2024, korban bertemu tak sengaja dengan Agus di kampus.

Di pertemuan itu, korban merasa tidak nyaman dengan ucapan-ucapan Agus Buntung yang mengarah ke seksualitas.

"Keterangan dari korban, korban dengan pelaku tidak saling mengenal sebelumnya. Jadi pertemuan pertama mereka di taman Udayana seperti yang sudah diberitakan. Di sana korban sedang duduk santai sambil membuat konten sendirian, sampai akhirnya didatangi oleh pelaku untuk diajak berkenalan, ngobrol ringan, membicarakan tentang keseharian, keluarga dan persoalan kuliah," imbuh Ade Lativa, dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (2/12/2024).

Halaman
1234

Berita Terkini